Lihat ke Halaman Asli

Raden Muhammad Wisnu Permana

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana

Olahkarsa Gelar Event Ready for PROPER! Seri Pertama Membahas Inovasi Sosial dan SROI dalam PROPER

Diperbarui: 22 Juni 2023   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Webinar Inovasi Sosial dan SROI dalam PROPER (Sumber: Olahkarsa)

Bandung, (22/6) PT Olahkarsa Inovasi Indonesia mengadakan event Ready for PROPER: Webinar Series dalam bentuk webinar interaktif dan menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing. Rangkaian pertama Ready for PROPER: Webinar Series kali ini membahas tentang Inovasi Sosial dan pengukuran dampak dengan Social Return on Investment (SROI) dalam PROPER.

Dalam webinar ini, PT Olahkarsa Inovasi Indonesia menghadirkan Dharma Saputra (Head of Communication Relations & CID Zona 10 Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina), Tjut Vina Irviyanti (Kepala Divisi TJSL, Manajemen Aset dan Umum PT Bio Farma) dan Dede Abdul Hasyir, S.E., M.Ak, CSP (Dosen FEB Universitas Padjadjaran). Webinar ini dibuka oleh Unggul Yoga Ananta selaku CEO PT Olahkarsa Inovasi Indonesia.

"Saya berharap segala rangkaian Webinar Series yang dilakukan Olahkarsa ini dapat memberi dampak positif. Bahwa CSR ini betul-betul memiliki peran strategis serta nilai tambah bagi perusahaan, stakeholder, dan masyarakat. Inovasi Sosial dalam PROPER pun adalah approach baru dalam model pemberdayaan masyarakat yang mana harus menyelesaikan kebutuhan sosial secara lebih efektif. Bagaimana ia bisa mendorong kapasitas dan kapabilitas masyarakat serta bagaimana aset dan sumberdaya yang dimiliki perusahaan bisa lebih efektif digunakan", ujar Unggul Yoga Ananta dalam sambutannya.

Materi terkait SROI yang dipresentasikan oleh Dharma Saputra. Sumber: Olahkarsa 

Dharma Saputra selaku Head of Communication Relations & CID Zona 10 Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina mengungkapkan bahwa di Pertamina, Inovasi Sosial adalah "Fardu ain".

"Stakeholder kami adalah nelayan dan masyarakat pesisir pantai. Kami mengembangkan CSR bidang ekonomi, kesehatan, lingkungan, pendidikan dan inftrastruktur untuk mereka. Kami juga meneribtkan buku-buku CSR seputar itu dan sudah ber-ISBN", ujar Dharma Saputra.

Dalam membuat program Inovasi Sosial, durasinya pun beragam. Sifatnya dinamis. Ada yang membutuhkan waktu 3 tahun, ada yang butuh waktu 5 tahun. Selain itu, ia pun menambahkan, "Kami berusaha mengembangkan budaya lokal atau local wisdom dalam setiap kegiatan perusahaann, salah atunya dengan menggunakan atribut kebudayaan setempat sebagai bentuk penghormatan terhadap masyarakat setempat", tambahnya.

Materi terkait SROI yang dipresentasikan oleh Tjut Vina Irviyanti. Sumber: Olahkarsa

Tjut Vina Irviyanti selaku Kepala Divisi TJSL Manajemen Aset dan Umum PT Bio Farma (Persero) mengutarakan bahwa dalam melaksanakan Inovasi Sosial, Biofarma memulai semuanya dari social mapping atau perencanaan sosial. Social mapping ini memberi informasi kebutuhan masyarakat itu seperti apa sehingga program yang dibuat bisa tepat sasaran. Sehingga kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.

"Tentu ini tidak berjalan sendiri. Ini karena peran dari multistakeholder Biofarma dan dibuat berdasarkan musyawarah yang terbuka. Kami juga bekerjasama dengan akademisi dari Unpad, UGM, ITB, media massa, dan goverment dalam setiap perencanaan Inovasi Sosial yang dibuat. Dalam praktiknya, Biofarma merujuk pada ISO 26000 yang mana core subject-nya membahas tentang lingkungan serta pemberdayaan masyarakat", ujarnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline