Lihat ke Halaman Asli

Muhamad Wisnu

Mahasiswa

Pesan Rasulullah SAW di Dalam Bertetangga

Diperbarui: 17 Agustus 2024   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi, Sumber; Pixabay 

Sebagai makhluk sosial, sudah dipastikan bahwa kita memerlukan interaksi dengan orang lain. Salah satunya adalah kita juga memerlukan interaksi dengan tetangga. Dengan begitu, maka sudah seharusnya agar kita menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam bertetangga.

Seperti yang sudah diketahui oleh khalayak, jika agama Islam mengatur semua kehidupan kita. Dari hal yang terkecil sampai hal-hal yang besar. Semuanya diatur dan kita harus menjalankannya supaya mendapat ridho Allah SWT. Tak terkecuali dalam hal bertetangga, agama Islam mengajarkan akhlak yang baik didalam bertetangga. Tentu saja tujuannya adalah supaya mendapat ridho Allah dan juga kerukunan antar sesama yang tetap terjaga.

Ada beberapa pesan dari Rasulullah Saw didalam hal Bertetangga. Dengan menjadikannya acuan didalam bertetangga, tentu saja harapannya adalah kerukunan dan keharmonisan antar tetangga yang tetap terjaga dengan utuh.

1. Memuliakan Tetangga


Rasulullah Saw pernah bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya," (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits tersebut kita mengetahui jika panutan kita yaitu Rasulullah Saw pernah berpesan untuk memuliakan tetangga.

Rasulullah Saw seringkali mencontohkan dalam hal memuliakan tetangga. Ada banyak sekali kisah-kisah yang mungkin kita juga sering mendengarnya tentang bagaimana Rasulullah Saw didalam memuliakan tetangga. Menjadikan beliau panutan adalah memang pilihan yang terbaik karena beliau sangatlah memiliki akhlak yang agung.

2. Jangan Menyakiti tetangga.


Rasulullah Saw juga pernah bersabda, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti tetangganya," (HR. Muslim).

Didalam bertetangga, sangatlah jelas sekali jika Rasulullah Saw melarang untuk menyakiti tetangga. Apalagi dari lisan kita ketika sedang berbincang dengannya ataupun ketika kita sedang berbicara dengan orang lain kita jangan sampai membicarakan keburukannya. Bayangkan saja jika seseorang sudah sakit hati karena ulah perkataan kita, maka sakitnya sangatlah sulit sekali sembuh dan akan terus membekas. Lisan ini sangatlah lebih tajam daripada pisau, begitulah jika kata orang-orang kebanyakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline