Lihat ke Halaman Asli

Kebijakan Pemerintah dalam Menangani Kasus Banjir di Kota Samarinda

Diperbarui: 29 Mei 2023   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.beritasatu.com

Banjir yang merendam kota Samarinda,Kalimantan Timur, membuat sejumlah pelajar terpaksa harus berangkat sekolah meski harus menerjang genangan banjir. Bahkan, sebagian besar warga korban banjir pun juga memilih tetap bertahan di dalam rumah lantaran tak ada tempat untuk mengungsi.

Salah satu kawasan pemukiman warga yang masih terendam banjir diantaranya seperti di kawasan Gang Hidayah, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda. Di sana, puluhan rumah warga masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 80 cm. Akibatnya, sejumlah pelajar pun terpaksa harus berangkat ke sekolah meski harus menerjang genangan banjir yang cukup tinggi.

Pemicu Terjadinya Banjir

Kota Samarinda merupakan daerah yang rawan terhadap bencana banjir. Dimana penyebab permasalahan banjir banjir di Kota Samarinda terjadi akibat kelebihannya limpasan permukaan dan tidak tertampungnya limpasan tersebut di badan sungai sehingga air meluap. Ada dua faktor yang menyebabkan banjir di Kota Samarinda yang pertama, Faktor alam seperti curah hujan yang tinggi, topografi wilayah, pasang surut air sungai Mahakam, dan lain-lain. Dan yang kedua, adalah manusia, utamanya bersumber pada unsur pertumbuhan penduduk akan diikuti peningkatan kebutuhan infrastruktur, pemukiman yang padat,pertambang, dan sampah yang dibuang di sembarang tempat seperti di selokan  & Sungai.

Dampak Yang ditimbulkan 

1. Kerugian Ekonomi: Banjir di Samarinda dapat menyebabkan kerugian ekonomi
yang signifikan. Air banjir dapat merusak infrastruktur seperti jalan, jembatan,
bangunan, dan fasilitas umum lainnya. Banjir juga dapat menghancurkan
tanaman, merusak persediaan barang dagangan, dan mengganggu kegiatan
produksi dan perdagangan.

 2. Kerugian Lingkungan: Banjir merusak ekosistem sungai dan daerah sekitarnya.
Air banjir yang tercemar dapat mencemari sumber air, menyebabkan kerusakan
pada habitat alami, serta mengancam keberlanjutan kehidupan satwa liar.

3. Gangguan Sosial: Banjir menyebabkan gangguan sosial yang serius. Masyarakat
yang terkena dampak banjir mungkin kehilangan tempat tinggal mereka,
mengalami kerugian harta benda, atau bahkan kehilangan nyawa.

4. Dampak Kesehatan: Banjir menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan. Air banjir yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular, seperti diare, leptospirosis, atau infeksi kulit. Selain itu, kekurangan sanitasi dan akses terhadap layanan kesehatan yang terganggu dapat memperburuk situasi kesehatan.

5. Gangguan Transportasi dan Aksesibilitas: Banjir mengganggu sistem transportasi dan aksesibilitas ke wilayah terdampak. Jalan yang terendam banjir atau rusak dapat menghambat mobilitas orang dan distribusi bantuan. Hal ini dapat memperburuk situasi darurat dan menghambat upaya pemulihan.

Kebijakan Pemerintah Dalam Menangani Banjir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline