Mungkin selama ini, kita sebagai guru hanya menginisiasi dan mengorganisasi suatu program di sekolah berdasarkan keinginan atau hasrat semata. Kita mungkin mengesampingkan suara, pilihan, dan kepemilikan peserta didik untuk memulai, memilih, dan bertanggung jawab atas suatu program.
Dalam mengelola program seyogyanya mampu memberikan dampak kepada peserta didik. Program tersebut sebaiknya mengutamakan suara (vocie), plihan (choice), dan kepemilikan (ownership) peserta didik. Dengan program tersebut, peserta didik akan membentuk kepemimpinan atas dirinya sendiri terhadap proses belajarnya yang kemudian menjadi bekal hidup mereka dalam bermasyarakat.
Bagaimana program yang melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikan bisa berdampak pada peserta didik?
Meluangkan kesempatan kepada peserta didik untuk memberikan ide atau pendapat terkait suatu program merupakan awal dari proses pembelajaran mereka. Mereka merasa dipentingkan dan merasa diandalkan. Langkah ini akan memberikan semangat bagi mereka untuk memulai pembelajaran dimana semangat menjadi fondasi penting saat memulai proses belajar.
Memberikan kesempatan peserta didik untuk menentukan pilihan saat menjalankan program juga akan membentuk kepemimpinan. Mereka akan mudah bergerak dan melakukan serangaikan aksi apabila mereka diberi kesempatan untuk memilih seperti apa jalannya suatu program.
Apa tujuan program yang melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikan peserta didik?
Di modul ini, saya berefleksi. Selama ini, saya belum melibatkan peserta didik sepenuhnya untuk memberikan ide atau memilih bagaimana seharusnya program dijalankan. Memberikan ruang kepada peserta didik untuk mengutarakan suara, pilihan, dan kepemilikan menjadi kunci penting saat menjalankan suatu program. Kini, dengan segala insight yang disajikan di modul ini, saya memulai hari baru untuk membuat program yang berdampak pada pribadi peserta didik. Mereka bisa merasakan pengalaman belajar yang menyenangkan untuk menumbuhkan kepemimpinan dalam proses belajarnya. Di program selanjutnya, mari bersama-sama memberikan ruang dan waktu kepada peserta didik kita untuk suara, pilihan, dan kepemilikan mereka sehingga kemampuan kepemimpinan mereka sudah terbentuk sejak dini.
Apa tantangan dalam menyusun program yang melibatkan suara, pilihan, dan kepemilikan peserta didik?
Mungkin di awal, peserta didik yang belum terbiasa akan merasa kesulitan dan kebingungan mengutarakan suara, pilihan, dan kepemilikan. Namun, proses ini yang harus mereka lewati untuk merasakan pengalaman dan membentuk skill baru. Apabila mereka melakukan kesahalan atau kekeliruan adalaha bentuk usaha yang mereka kerahkan dalam proses belajar mereka. Biarkan mereka berkarya dan beraksi. Guru bertindak sebagai pengamat, penyelia, dan pengarah. Biarkan mereka menemukan cara, insight, pengalaman dari proses belajar mereka.
Apa keterkaitan Program yang Berdampak pada Peserta didik dengan modul lain?
Di pendidikan guru penggerak ini, calon guru penggerak diberikan bekal yang memberikan 'gizi dan nutrisi' untuk menjadi guru seutuhnya. Materi-materinya memiliki keterkaitan. Dalam filosofi pendidikan, guru wajib berpegang pada prinsip pemikiran yang diujarkan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu pendidikan yang berhamba pada murid agar mereka merasakan merdeka. Pemikiran KHD ini memiliki arti bahwa objek utama dari pendidikan adalah peserta didik. Mereka yang perlu menjadi pertimbangan kita untuk merancang pembelajaran dan menyusun suatu program. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, kita perlu memperhatikan kesiapan, minat, dan profil belajar yang dimiliki oleh peserta didik. Dalam menyusun program, peserta didik juga dilibatkan untuk memberikan suara, pilihan, dan kepemilikan.