Lihat ke Halaman Asli

Wishna Aliadina

Teacher, writer, creator.

[SENANDIKA] Jendela Hati yang Terbuka

Diperbarui: 6 Februari 2024   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menatap jendela (pixabay.com/andri tegar mahardika)

Dalam kehidupan, hati kita bagai jendela yang terbuka, memperlihatkan pemandangan indah dan terkadang juga badai yang melanda. Jendela ini adalah kisah tentang perjalanan emosi, dari senyum ke luka, dan dari kebahagiaan ke kedalaman introspeksi.

Jendela hati yang terbuka menggambarkan momen kebahagiaan dan keceriaan. Cerita cinta yang meluapkan sukacita, kebahagiaan keluarga yang merona, dan persahabatan yang hangat, semuanya tercermin melalui jendela ini. Ini adalah tempat di mana matahari masuk dan menyinari setiap sudut hati.

Namun, dalam perjalanan hidup, jendela ini juga menyaksikan kepedihan dan kesedihan. Hujan badai mengguyur, dan petir kemarahan melintasi langit hati. Namun, jendela tetap terbuka, mengizinkan hujan mencuci dan membersihkan, memberikan ruang untuk penyembuhan.

Pentingnya jendela ini terletak pada kejujuran diri. Terkadang, kita perlu melihat melalui jendela hati untuk memahami keinginan, ketakutan, dan harapan yang terpendam. Ini adalah tempat di mana kelemahan kita diakui dan kekuatan kita ditemukan.

Seiring waktu, jendela hati yang terbuka adalah jalan menuju pertumbuhan dan kedewasaan. Ini adalah tempat di mana kita belajar untuk menerima diri sendiri dan orang lain, tempat di mana kebijaksanaan ditemukan dalam setiap pengalaman.

Dengan menjaga jendela hati yang terbuka, kita merangkul kehidupan dengan penuh semangat. Kita menyambut setiap musim dengan kepala tegak, karena kita tahu bahwa melalui jendela ini, kita terhubung dengan esensi kemanusiaan yang paling dalam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline