Menulis gerai hujan
sekitar Traffic Light
Usai garis batas matahari padam
yang karam mengikuti riuh resah ‘Ngalam’
Ada juga kekasih yang kuyup,
sebab kekasih lainnya tak kunjung guyub
Yang sayup menanti diujung peron
Kini sudah dihitung dasa warsa lamanya
Buah janin dikandung kadung kian ranum
Hampir saja nafasnya terhempas lepas, sirna
Tak kuasa menampik muka, katanya