Lihat ke Halaman Asli

Wise Wisdamianti

suka nulis masak dan belajar

Mengapa Saya Pilih Makanan Halal

Diperbarui: 7 November 2017   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

"Mbak, mau buatin kue sus nggak? " Tanya seorang kawan. "Saya kemarin lewat sebuah toko kue, lalu saya melihat kue sus yang terlihat enak sekali....sayangnya saya ragu mau membeli kue sus di sana" . Kue sus buatan toko pastilah lebih enak dari kue sus buatan saya yang memang bukan Chef. Tapi kawan saya ini memilih untuk tidak makan makanan yang belum tentu halal dan akhirnya terpaksa minta kue sus buatan saya. Apa boleh buat, cara paling mudah agar kita makan makanan halal adalah memasak sendiri atau minta tolong kenalan untuk membuatkannya.

Kesannya kok repot sekali ya? Sebetulnya tidak. Pengadaan dan penyajian makanan halal itu tidak sulit. Makanan yang masuk dalam kategori halal itu banyak sekali, jadi umat Islam tidak akan kuatir kehabisan pilihan makanan. Praktek makan makanan sesuai aturan agama juga bukan hanya di Islam saja, beberapa agama lain juga yang menerapkannya.

Tapi kalau mau tahu lebih banyak, ada beberapa alasan mengapa makanan halal itu penting. Salah satunya, perintah makan makanan halal itu ada di dalam Al Quran dengan banyak keterangan dan penjelasan dalam Hadis. Perintah ini datang dari Allah Swt, dan sebagai seorang hamba ciptaanNya kita wajib untuk mematuhinya. Segala yang Allah perintahkan kepada kita itu bermanfaat untuk kebaikan kita. Ada beberapa perintah yang langsung kita temukan manfaatnya, ada juga yang baru kita temukan setelah beberapa waktu ke depan.

Beberapa manfaat yang kita dapat dari makan makanan halal antara lain:

1. Makanan halal adalah makanan yang higienis karena makanan halal harus bersih.

Telur disucikan dengan air sebelum digunakan untuk memasak

Kita hanya boleh makan makanan yang bersih, tidak busuk dan tidak menjijikkan. Kalau kita pelajari Al Quran dan Hadis, banyak sekali yang menyatakan pentingnya kebersihan dan kesucian lahir dan batin. Contohnya ada hadis " Kesucian (kebersihan) separuh dari Iman" (HR Muslim 223), ada juga Firman Allah" Beruntunglah orang yang mensucikan diri"(Al A'la 14).  Pentingnya kebersihan ini juga terlihat dari perintah ibadah lain seperti ibadah Shalat, sebelum menghadap Allah, kita perlu membersihkan diri dengan berwudhu. Ibadah Zakat misalnya adalah usaha untuk membersihkan harta.

2. Makanan halal adalah makanan yang baik. Contohnya proses penyembelihan binatang menggunakan pisau yang sangat tajam. Hal ini sudah pernah diteliti oleh Prof.Dr. Schultz dan koleganya, Dr. Hazim dari Hannover University, Jerman.  Mereka mengukur Electro-Encephalograph (EEG) sapi untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) untuk merekam aktivitas jantung saat darah keluar karena disembelih. Mereka membandingkan 2 kelompok sapi. Ada sapi yang langsung disembelih dengan cara Islam, ada yang dibuat pingsan terlebih dahulu. Hasilnya, ternyata hewan yang disembelih dengan pisau tajam membuat kematian menjadi lebih cepat dan tidak sakit. Hasilnya, daging sembelihan menjadi lebih segar.

Beberapa makanan yang diharamkan juga ternyata memberikan keburukan bagi manusia seperti arak. Firman Allah s.w.t yang artinya,"Mereka bertanya kepadamu mengenai arak dan judi. Katakanlah pada kedua-duanya ada dosa yang amat besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa kedua-duanya lebih besar daripada manfaatnya..." (Al-Baqarah:219)

3. Makanan yang halal dapat berpengaruh kepada batin atau hati seseorang. Salah satu manfaat makan halal yang tidak kalah penting adalah Hadis Rasul: "hati ditempa oleh makanan minum".  Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya seseorang. "Apa yang bisa melembutkan hati, Wahai Abu Abdillah?" Sejenak Imam Hambal merenung, lalu menjawab,"Makanan halal". Kalau hati menjadi lembut, kita akan lebih tenang dan mudah menerima kebenaran dan mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt. Selain untuk kita, makanan halal ini perlu diberikan kepada seluruh anak-anak. Anak anak yang belum akil baligh adalah anak yang bersih hatinya. Mereka harus dijaga agar hatinya tetap baik sehingga mudah menerima ilmu dan kebenaran.

4. Perintah makan makanan halal juga bermanfaat bagi masyarakat.  Orang yang mengkonsumsi makanan halal dan yang mengadakan makanan halal akan mendapat pahala. Mengadakan makanan halal akan mempermudah perintah makan makanan halal bagi setiap orang. Dari keadaan ini akan tumbuh silaturahmi, kasih sayang dan semangat wira usaha yang dapat meningkatkan ekonomi Islam.

5. Perintah makan makanan halal ini juga sudah lama dilaksanakan oleh Sahabat Nabi, Orang orang Soleh dan Wali. Mereka sangat menjaga diri dan keluarganya dari makanan haram. Mereka tidak mau ada makanan  haram masuk ke dalam tubuhnya. Yang paling populer mungkin kisah Abu Bakar Siddiq RA yang berusaha memuntahkan makanan yang telah dimakannya  karena tidak mau makan makanan yang haram.  Kita bisa melihat bagaimana hati yang bersih dan lembut akan menghasilkan pribadi yang mulia seperti Sayidina Abu Bakar RA dan sahabat-sahabat lainnya. Ketika itu dunia tenang dan damai karena  dipenuhi oleh orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat Allah swt.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline