Lihat ke Halaman Asli

Curug Benowo : Treking in heavy rain 3

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah melewati pohon tumbang yang melintang di tengah sungai itu, jalan makin terjal dan licin, Hujan rintik-rintik mulai turun dan sungai makin deras. Jalan menyeberang sungai beberapa kali dan jalanan mulai tidak jelas. Seperti terlihat di gambar, jalan dipinggir sungai menanjak dan basah, sehingga kita harus berjalan sangat hati-hati.

Suara gemuruh air mulai terdengar pertanda air terjun sudah dekat. Aku makin bergegas ingin menyaksikan keindahan air terjun curug benowo yang konon masih asli dan alami itu. Suara - suara pengunjung yang mandi dan bermain di air genangan sungai dekat air terjun juga cukup rame.

Pohon besar yang tumbang dan sudah lapuk menjadi pemandangan pertama memasuki area air terjun. Kita harus melompati atau batang pohon itu agar bisa mendekat ke air terjun. Benar-benar masih alami dan belum ditata oleh tangan-tangan manusia.

Beberapa pengunjung menoleh ke arah yang sama mengagumi pemandangan air terjun di atas sana. Ada mahasiswa, pelajar, pramuka dan beberapa kelompok karang taruna yang sudah lebih dulu sampai di curug benowo.

Baru menikmati beberapa saat di Curug, hujan mulai turun dengan lebat. Kawatir terjadi banjir maka aku segera bergegas pulang kembali ke pos. Karena jalan turun harus menyeberang sungai beberapa kali, kalau terjadi banjir maka akan sangat berbahaya. Justru perjalanan pulang inilah yang akhirnya menggoreskan kenangan yang luar biasa.... treking in heavy rain

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline