Lihat ke Halaman Asli

Tomi Satryatomo

Konsultan Media

Burung, Pilot, dan 208 Detik Diintai Maut: Pelajaran dari "Sully"

Diperbarui: 25 November 2021   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Seorang kawan bersikeras agar saya nonton lagi film 'Sully: Miracle on the Hudson's (2016). "Apa pelajaran kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang kita bisa petik dari film ini?" tanyanya.  

Ini film yang bagus, dramatik, diproduksi berdasarkan buku otobiografi 'Highest Duty' (2009), disutradarai Clint Eastwood. Isinya berkisah tentang Kapten Chesley 'Sully' Sullenberger dan Jeffrey Zaslow yang pada bulan Januari 2009 diintip maut saat menerbangkan pesawat US Airways nomor penerbangan 1549. 

Kedua mesin pesawat mati ditabrak kawanan burung sesaat setelah mengudara, dalam perjalanan dari bandara La Guardia, New York ke bandara Charlotte, Karolina Utara. 

Dalam 208 detik, Kapten Sully dan Kopilotnya Zaslow harus mengambil keputusan yang menentukan hidup mati sebelum akhirnya mendarat di permukaan sungai Hudson yang nyaris beku.

Ajaibnya, 155 penumpang dan awak pesawat seluruhnya selamat, dengan beberapa mengalami luka ringan. Tapi, meski dielu-elukan oleh masyarakat dan para penumpangnya sebagai pahlawan, Kapten Pilot Sully dan Kopilotnya Zaslow nyaris dinyatakan bersalah oleh Biro Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS

Aktor Tom Hanks didapuk menjadi Kapten Sully. American Film Institute dan National Board of Review memilih film ini sebagai salah satu dari 10 film terbaik  tahun 2016. 

Film ini juga masuk nominasi untuk Penyuntingan Suara Terbaik pada Academy Awards ke-89. Tapi sebelumnya, saya tidak pernah berfikir soal nilai-nilai kepemimpinan dan pengambilan keputusan dalam film ini. Setelah saya nonton ulang, baru saya faham kenapa teman saya ini ngotot saya mesti nonton ulang.

Lalu apa pelajaran yang menarik yang bisa dipetik dari film ini?

- Tiap orang pasti memiliki momen-momen yang menentukan dalam hidupnya. Momen yang mengubah arah hidupnya. Ada yang menghadapinya dengan baik, dan berhasil. 

Tapi ada pula yang gagal, dan akhirnya kalah. "I had 40 years in the air but in the end, I'm going to be judged by 208 seconds," kata Kapten Sully saat memutar pesawat, bersiap untuk melakukan pendaratan di sungai Hudson yang dingin. 

Bagaimana kita menghadapi momen-momen menentukan tersebut, ditentukan pada apa yang kita latih setiap hari pada hari-hari sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline