Zaman Renaissance merupakan zaman yang berlangsung dari abad ke-14 hingga ke-17. Periode ini ditandai dengan kebangkitan minat dalam seni, budaya, dan ilmu pengetahuan. Renaissance tidak hanya membawa pemulihan nilai-nilai klasik dari Yunani dan Romawi, tetapi juga menandai awal dari perkembangan ilmu pengetahuan modern yang mengubah dunia.
Renaissance berasal dari Bahasa Perancis Re naitre, yang berarti kelahiran kembali (Winarni, 2013), bermula di Italia kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Periode ini ditandai oleh pemulihan teks-teks kuno, penemuan kembali karya-karya filsuf Yunani dan Romawi, serta perkembangan seni yang dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Raphael. Pengaruh Renaissance tidak hanya terbatas pada seni, tetapi bidang ilmu pengetahuan yang dipelopori oleh Gelileo Galilei juga mengalami perkembangan signifikan. Hal ini dikarenakan munculnya pemikiran yang lebih bebas dan kritis pada masa itu. Ilmu pengetahuan yang bersifat rasional dan ilmiah dihargai kembali sehingga mengalami perkembangan dan menghasilkan penemuan baru dan terus berkembang hingga masa sekarang.
Pengaruh Renaissance dalam pendidikan modern di Indonesia dapat dilihat melalui berbagai inisiatif dan program pendidikan seperti kurikulum yang diimplementasikan pada masa ini. Misalnya, Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menerapkan student centered learning, dimana proses pembelajaran berpusat pada eksplorasi siswa. Pendekatan ini mencerminkan semangat inovasi dan kebebasan intelektual yang dianut oleh para pemikir Renaissance.
Selain kurikulum, perkembangan teknologi di sekitar kita saat ini juga merupakan hasil langsung dari fondasi selama zaman Renaissance. Penemuan seperti mesin cetak oleh Johannes Gutenberg memungkinkan penyebaran informasi dan ide dengan cepat yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan modern terus berkembang dengan munculnya bidang-bidang baru seperti ilmu komputer dan kecerdasan buatan. Semua ini berakar pada prinsip-prinsip dasar yang ditemukan selama Renaissance, yaitu pentingnya pengamatan empiris dan pemikiran rasional.
Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal, bahwa Renaissance menekankan pentingnya pendidikan dan pengetahuan yang terus berkembang. Program pelatihan guru di Indonesia juga mendorong peningkatan kompetensi berkelanjutan, menekankan pentingnya pengembangan profesional bagi para guru sehingga dapat menghasilkan guru yang berkualitas. Peran guru sangat berpengaruh bagi pelajar, sehingga guru yang berkualitas dapat membangun pelajar yang berkualitas pula.
Untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan, juga diperlukan dukungan dari instansi pendidikan, pendidik, serta pemerintah. Instansi pendidikan di Indonesia perlu meningkatkan fasilitas seperti penyediaan teknologi penunjang pembelajaran dan perpustakaan, serta pendidik selalu mensupport minat siswa maupun mahasiswanya. Adapun kritikan untuk pemerintah, yaitu terhadap pendapatan guru karena dianggap guru tidak dibayar secara profesional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H