Siapa sih yang tidak tau dengan perkataan Presiden Pertama indonesia, ya pernyataan itu berasal dari pidato presiden Ir.Soekarno , Soekarno menyuarakan pidato pada 27 juli 1963. Pesan yang terdapat dalam pidato berisikan bahwa soekarno mengambil sikap untuk berselisih dengan malaysia. Konfrontasi ini bermula pada persengketaan wilayah dan ponalakan gabungnya wilayah sabah,brunei dan sarawak antara malaysia dan malaysia yang terjadi pada tahun 1962 sampai 1966.
Konflik tersebut bermula dari persekutuan tanah melayu, yang inigin menyatukan wilayah sabah, brunei dan sarawak ke malaysia namun berdasarkan persetujuan manila pernyataan ini tidak sesuai. Keinginan malaysia pun ditentang oleh Presiden soekarno, soekarno menganggap federasi malaysia merupakan suatu tindakan kolonialisme dan imprealisme dan sebagai gangguan keamanan dan pemberontakan di indonesia. Bukan hanya indonesia yang menolak tetapi negara filipina ikut menyerukan penolakan karena filipina mengklaim sabah dalam sejarahnya memiliki hubungan memelalui kesultanan subuh.
Di masa lalu, Indonesia berusaha menyelesaikan konflik dengan Malaysia ini melalui jalur diplomasi. Di Tokyo, Jepang, Presiden Soekarno bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tuanku Abdul Rahman pada tanggal 31 Mei 1963. Filipina dan Indonesia sepakat menerima pembentukan federasi Malaysia sebagai hasil pertemuan tersebut.
Namun pada 16 September 1963, Indonesia justru menganggap federasi ini sebagai ancaman domestik. Perdana menteri Malaysia sebenarnya menandatangani federasi Malaysia dengan Inggris setelah Indonesia dan Filipina menyepakati nama tersebut. Malaysia akan mendeklarasikan kemerdekaan pada 31 Agustus 1963, sesuai dengan kesepakatan yang dicapai di London pada 9 Juli 1963. Pada bulan Juli 1963, pelanggaran Malaysia berlanjut pada konferensi tingkat tinggi di Manila, yang menghasilkan tiga dokumen penting: Komike Bersama, Deklarasi Manila, dan Persetujuan Manila.
Selain itu, demonstrasi anti Indonesia yang terjadi pada 17 September 1963 di Kuala Lumpur memicu konflik baru. Konfrontasi dengan Malaysia dan penyerangan ke Malaysia oleh pasukan militer tidak resmi Indonesia membuat marah para demonstran terhadap Presiden Soekarno. Hal itu berdasarkan pengumuman pada 20 Januari 1963 oleh Soebandrio, Menteri Luar Negeri RI, yang menyatakan bahwa Indonesia telah mengambil sikap menentang Malaysia. Dan karena itu, Soekarno memberikan pidato berapi-api sebagai pembalasan atas tindakan para demonstran anti-Indonesia, termasuk menginjak-injak lambang negara Indonesia. Dia juga meluncurkan gerakan "Ganyang Malaysia".
Pada tanggal 16 Agustus, lima puluh gerilyawan Indonesia menghadapi tentara RAMD, memicu permusuhan. Selain itu, perusuh Indonesia membakar kedutaan Inggris dua hari kemudian. Dan menyita rumah diplomat Singapura serta kedutaan Singapura. Massa menyerang kedutaan Indonesia di Malaysia setelah agen rahasia Indonesia ditangkap dan ditahan.
Selain itu, banyak perang masih terjadi di wilayah Kalimantan. Pada saat itu, Indonesia berusaha menyelesaikan konflik dengan Malaysia ini melalui jalur diplomasi. Di Tokyo, Jepang, Presiden Soekarno bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tuanku Abdul Rahman pada tanggal 31 Mei 1963. Filipina dan Indonesia sepakat menerima pembentukan federasi Malaysia sebagai hasil pertemuan tersebut.
Di penghujung tahun 1965, gejolak politik dan ekonomi di Indonesia mulai semakin pelik. Saat itu Jenderal Suharto memimpin Indonesia karena Gerakan 30 September. Akibat konflik lokal ini, keinginan Indonesia untuk berperang dengan Malaysia berkurang, dan perang mulai berakhir. Melalui konferensi di Bangkok pada 28 Mei 1966, Indonesia dan Malaysia mengumumkan penyelesaian konflik dan normalisasi hubungan. Selain itu, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand semuanya menandatangani Perjanjian Bangkok.
Indonesia kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada akhir konflik ini, pada tanggal 28 September 1966, dan juga mengikuti hubungan antara Indonesia dan Malaysia.
source :
Andre Kurniawan. (2021, June 21). Sejarah Konfrontasi Antara Indonesia dan Malaysia. Merdeka.Com. https://www.merdeka.com/histori/sejarah-konfrontasi-antaraindonesia-dan-malaysia.html