Merintih jiwamu
Kala poster hitam memelukmu
Memelas pada indahnya dirimu
Demi meraup segelintir receh di sakunya
Jika terus menggebu
kebengisan yang abadi
Membendung kasih sayang pada ibu
Menghujam nikmat Ilahi dengan barter habis-habisan
Dimanakah sepucuk air matamu?
Yang ingatkanmu pada dunia
Hingga tak ada lagi rasa cinta pada bumi