Kasus satu keluarga di Pekalongan mati bunuh diri dengan menenggak racun karena terlilit utang dan usahanya bangkrut yang terjadi baru-baru ini sangat menggemparkan. Bahkan berbagai media tak ada yang tidak menayangkan berita ini.
Penulis dari awal sangat tergelitik dengan berita yang muncul mengapa langsung dikatakan bunuh diri padahal belum ada penyelidikan dari pihak kepolisian. Hasil terakhir dari visum dokter memang menyebutkan tidak ada tanda-tanda kekerasan dan di lambung dan darah positif mengandung racun.
Tidak adanya tanda-tanda kekerasan menurut hemat saya tidak berarti harus segera disimpulkan bahwa mereka sekeluarga mati bunuh diri. Mengapa? Tentu akan memunculkan pertanyaan besar. Kasus ini dikaitkan dengan terlilit hutang, dari mana bisa tahu padahal yang bersangkutan sudah mati? Hutang kepada siapa? Hutangnya berapa juga belum diketahui? Bahkan ada media yang memberitakan salah satu dari korban adalah pacar, dari mana bisa diketahui status pacar?Dengan beberapa pertanyaan tersebut memunculkan pertanyaan nakal mungkinkah mereka dibunuh dibawah ancaman? Lantas siapa kira-kira pelakunya? Tentu tidak mudah menjawab pertanyaan tersebut.
Penulis hanya bisa mengatakan semua masih misteri. Semoga dengan tulisan ini para penegak hukum atau orang yang sanggup memberikan titik terang tentang kepastian mereka bunuh diri atau dibunuh dibawah ancaman atau mungkin jebakan. Jangan segera menyimpulkan mereka bunuh diri.