Lihat ke Halaman Asli

Wirda Salsabila

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Tangan Terbuka Hati Ikhlas Mari Berbagi dengan Mereka yang Membutuhkan

Diperbarui: 30 Juni 2024   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Tim Kami Bersama Ibu Siti Hawa dan Anaknya

Pemberdayaan merupakan proses, cara, dan perbuatan memberdayakan guna mewujudkan kemampuan masyarakat terutama dari kemiskinan dan keterbelakangan. Dalam hal ini kemiskinan menjadi permasalahan sosial yang selalu hadir di negara-negara maju maupun berkembang. Kemiskinan digambarkan sebagai kondisi ketidakmampuan seseorang secara ekonomi yang tidak dapat memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat dalam suatu daerah. Kondisi itulah yang menjadi masalah rendahnya pendapatan seseorang dalam masyrakat untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok, seperti sandang, pangan, dan papan dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan majunya perkembangan di Indonesia, harga bahan pokok banyak yang meningkat, hal itu yang membuat banyaknya dari mereka mengeluh dalam menghadapi tantangan yang berat untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari karena keterbatasan pendapatan. Dalam mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia banyak mengadakan program bantuan sosial, salah satunya adalah BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan bantuan lainnya. Namun dari banyaknya bantuan yang diselenggarakan oleh pemerintah seakan belum cukup untuk mengatasi pemasalahan ini.

Maka dari itu, untuk membantu pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka mengadakan program "Pemberdayaan Kaum Dhuafa" yang dirancang dalam Mata Kuliah Ke-Muhammadiyan, yang Insya Allah dapat membantu pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia, serta dapat membantu sesama dalam meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama manuisa. Dalam kegiatan ini mahasiswa dilatih untuk melakukan pemberdayaan kepada masyarakat yang membutuhukan, yang diharapkan dapat menumbuhkan rasa simpati dan empati.

Dalam kegiatan pemberdayaan untuk kaum dhuafa ini, mahasiswa UHAMKA harus mengumpulakn dana (fundraising) yang kemudian akan diberikan kepada kaum dhuafa yang telah ditentukan. Dana yang sudah dikumpulkan akan dibelikan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebagai langkah awal dalam kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa ini, kelompok kami melakukan survey secara langsung dengan mencari disekitar wilayah kampus dan sekitaran rumah masing-masing. Akhirnya kami menemukan target yang berkediaman di daerah Jakarta Utara, dekat dengan Kawasan anggota kelompok kami. Kelompok kami menemukan target pemberdayaan, yakni Ibu Siti Hawa.

Ibu Siti Hawa merupakan seorang lansia yang berusia kurang lebih 86 tahun dan mempunyai 7 orang anak. Tetapi kehidupannya saat ini, beliau hanya tinggal sendiri disuatu rumah petak, yang kurag lebih memiliki luas  2 meter. Di dalamnya terdapat ranjang tempat tidur beserta kasurnya yang digunakan untuk beliau tidur, kondisi ranjang kasur beliau sudah tidak layak pakai karena sudah di huni oleh sekumpulan rayap. Seluruh lantai rumahnya tidak terpasang keramik hanya semen saja. 

Selanjutnya, atap rumah beliau hanya tertutup triplek, sehingga pada saat hujan akan berdampak rembes. Lalu, tembok rumah beliau yang hanya dipeluri dengan semen, dan pintu rumah yang hanya ditutupi oleh gorden yang tidak mampu tertutup sempurna. Kemudian kondisi kamar mandi beliau yang terletak di luar,  jauh dari tempat beliau beristirahat, kamar mandi beliau hanya ditutupi oleh terpal sebagai penutup atap dan bertembok serta beralas semen yang sudah berlumut. Selanjutnya kehidupan sehari-harinya diurusi oleh salah satu anak dan menantu yang bertempat tinggal dekat dengan rumah Ibu Siti Hawa. Kondisi Ibu Siti Hawa saat ini sudah kurang dalam hal ingatan, serta pendengaran, kaki yang membengkak, terkadang juga mengalami demam yang hanya diberi obat warung, karena tidak memiliki BPJS untuk berobat ke Rumah Sakit.

Kamar Tidur Ibu Siti Hawa/dokpri

Tampak Depan Rumah Ibu Siti hawa/dokpri

Ibu Siti Hawa tidak mempunyai penghasilan karena beliau sudah tidak dapat bekerja di usianya yang sudah lanjut. Untuk makan sehari-hari hanya mengharapkan dari salah satu anak dan menantu yang rumahnya berdekatan dengan Ibu Siti Hawa. Oleh karena itu, kelompok kami memilih Ibu Siti Hawa sebagai target pemberdayaan kaum dhuafa untuk dapat membantu dan meringankan beban ekonomi Ibu Siti Hawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline