Lihat ke Halaman Asli

Wira Yaqin Pelas

Mahasiswa Universitas Syiah Kuala

BADKO HMI Aceh: PON XXI Harus Sesuai Syariat

Diperbarui: 29 Juni 2024   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Wira Yaqin Pelas Bidang Pemberdayaan Ummat BADKO HMI ACEH pada agenda MUSDA XV di Takengon

Pekan Olahraga Nasional ke 21 (PON XXI) insyaallah diadakan pada bulan september di dua Provinsi yaitu Aceh-Sumut, agenda besar ini harus berjalan lancar dan sukses. Sebagai warga Aceh BADKO HMI Aceh sangat bangga akan kepercayaan pusat terhadap bangsa Aceh walaupun harus berbagi dengan Provinsi tetangga yaitu Sumatra Utara (SUMUT).

Pengurus BADKO HMI Aceh sebagai rekan kerja pemerintah dan juga sebagai bangsa Aceh sudah menjadi keharusan menyukses agenda besar ini dan ntah kapan lagi Aceh mendapat giliran selanjutnya, namun ada hal besar juga yang harus diperhatikan oleh penyelenggara dan peserta yang akan mengikuti event nasional ini yaitu kekhususan Aceh dengan syariat islam, kami BADKO HMI Aceh sendiri tak menuntut banyak terhadap penyelenggara dan peserta, hanya patuhi norma yang berlaku dan tetap harus menggunakan pakain yang sesuai, stop memakai pakaian yang terlalu terbuka.

BADKO HMI Aceh mendorong agar peserta yang akan melaksanakan kegiatan perlombaan di Aceh agar sangat memperhatikan ini, setidaknya memakai training panjang atau short. Penulis tidak menunutut harus menggunakan jilbab namun hanya memakai pakaian yang tertutup dan tidak terbuka.

Perlu diketahui pada event event besar peraturan tentang penerapan norma lokal bukan hal yang aneh diindonesi dan ini juga terus dipertahankan banyak masyarakat indonesia yang penuh keragaman suku dan budaya, mudah mudahan hal ini bukan menjadi hal berat dengan penggunaan short dan pakaian tertutup.

BADKO HMI Aceh akan terus mengawal dengan serius mengenai PON XXI yang diselenggarakan di Aceh agar sesuai dengan norma syariat serta tidak berlaku tidak sopan sebab perlu diperhatikan dengan serius agar tidak terjadinya konflik yang berdampak ketidak nyamanan dalam berkegiatan.

Tidak ada konflik yang berakibat pada ketidak enakan, nyamanan peserta dan masyarakat sehingga perlu dipandang serius agar tidak ada tindakan tang menyalahi syariat dan norma lokal

Oleh sebab itu hal ini perlu diterapkan sebagai pengimgat akan keberadaan norma lokal harus dijunjung setinggi tingginya tampa memandang siapapun, semoga hal ini dapat dimaklumi oleh semua kalangan salam olahraga, salam sejahtera, Yakusa dan salam sukses semoga agenda PON XXI bukan agenda terakhir nasional di Aceh dan semoga terus hadir event nasioanl lainnya yang berpusat di Provinsi ujung barat indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline