Ada Apa dengan Aceh!?
Itulah yang terpikir dibenak banyak muda di Aceh, kata apatis sering terlontar dari si tua terhadap si muda padahal mereka tak sadar sebab dan akibat si muda apatis.
Generasi sandwich lebih tepatnya. Pada dasarnya dan sebenar-benarnya sangat peka (sadar) akan perubahan yang begitu cepat dilingkungan kami berada, generasi kami sangat peka terhadap banyak problematika di Aceh yang menjadi Pr masing-masing orang baik secara personal, kelompok maupun pemerintah.
Pernahkan kita berpikir secara rasional dalam kesendirian tentang si tua yang tak sadar akan potensi si muda untuk membangun daerah, namun apakah mereka percaya?. Banyak keraguan yang timbul terhadap generasi kami, ragu akan kapasitas atau si tua yang terlalu kolot.
Pada dasarnya kami melihat ada kegagalan lebih tepatnya tak *Tampak oleh generasi sebelumnya dalam merawat sebagai orang tua di pemerintahan dan ketidak berdayaan kami ketika masih banyak menemukan (penemuan) ada banyak masyarakat desa yang buta aksara, siapakah yang patut disalahkan !?, "sal domiruka" begitulah kata dalam bahasa arab yang berarti "tanya hati kecilmu".
Singkat cerita dalam beberapa kali pertemuan dengan Kanda @m.nasirdjamil dan PAK POL @bidhumaspoldaaceh , saya tak pernah dan luput (tak sempat menyinggung) untuk mengemukakan temuan pikiran generasi kami, jujur dari kacamata kami masalah Aceh ini terlalu kompleks tentang si tua dan si muda. serta kekhawatiran investor mengenai keamanan, yakin atau tidak kami generasi muda berani menjamin jika tak masalah yang dibuat buat, Aceh aman aman aja.
Pakusa.
TAHUN INI ADALAH MOMEN POLITIK YANG MENJADI MOMENTUM BAGI GENERASI KAMI, MAMPUKAH PARLEMEN DIKUASAI MILENIAL DAN KEKOSONGAN YANG ADA DI BAGIAN STRATEGIS PEMERINTAH SEPERTI Polda Aceh di isi oleh pemuda asal Aceh, di KEJATI di isi oleh pemuda Aceh, di PANGDAM IM di isi oleh pemuda Aceh dan bagian strategis yang bisa mendorong terhadap kemajuan daerah. Disclaimer ini bukan bahasa politik apalagi bahasa pansos !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H