Saya ingat saat masih kecil, setiap ada acara besar baik di kampung, balai desa, aula sekolah atau bahkan di hotel, selalu menggunakan kursi lipat sebagai kursi acara. Saya ingat betul karena sering diminta oleh orang tua dan saudara untuk membantu melipat kembali kursi-kursi tersebut agar bisa disimpan atau dikembalikan ke jasa persewaan alat pesta.
Namun, sekarang setelah saya dewasa, hampir tidak bisa lagi menemukan kursi lipat di setiap acara yang diadakan. Semua jenis acara dan tempat kini menggunakan kursi susun, baik itu kursi stainless, besi, atau bahkan plastik . Mengapa demikian? Saya mulai menemukan jawabannya saat sering bersinggungan dengan perusahaan furnitur dalam pekerjaan saya. Akan saya coba jelaskan dalam paragraf berikutnya.
Ballroom hotel, ruang kerja, aula sekolah, serta berbagai tempat pertemuan dan jamuan publik lainnya selalu memerlukan meja dan kursi yang fleksibel untuk berbagai jenis acara dan pengaturan ruangan. Oleh karena itu, kursi yang mudah diatur dan disimpan saat tidak digunakan menjadi sangat penting. Kursi harus ringan namun tetap kokoh agar nyaman digunakan selama acara berlangsung.
Mengapa Kursi Lipat Tergantikan oleh Kehadiran Kursi Susun?
Untuk memenuhi kebutuhan ini, kursi kursi lipat sering dianggap sebagai solusi yang ideal dulunya. Namun kini kursi susun lebih sering dipilih dan digunakan seiring perkembangan zaman serta kebutuhan untuk setup ruangan yang lebih cepat, praktis dan efisien. Ada beberapa poin utama yang mungkin bisa saya ambil mengapa kursi susun dianggap lebih mampu menjawab kebutuhan pengguna saat ini.
Hemat Ruang Penyimpanan
Kursi susun dan kursi lipat dipilih karena keduanya mudah disimpan dan dikeluarkan sesuai kebutuhan. Meskipun keduanya hemat ruang penyimpanan, kursi susun cenderung lebih efisien. Kursi susun dapat ditumpuk hingga 10-12 unit dalam area sekitar 50 cm persegi, sedangkan kursi lipat hanya bisa disusun 6-7 unit dalam keadaan terlipat di besar area yang kurang lebih sama.
Kemudahan Mobilisasi