Di desa saya sekarang ini ada banyak sekali penjual keliling yang menjajakan dagangannya setiap hari, mereka memakai sistem bisnis "jemput pelanggan" yang memang lebih efektif daripada menunggu. Ada penjual jajanan bocah, penjual sayuran, penjual bumbu masak, makanan, tahu dan tempe, dan penjual ikan teri (ikan laut kering).
Saya cukup penasaran dengan penjual ikan teri ini, karena menurut pengakuan ibu-ibu yang saya temui, katanya penjual ini dulunya punya pekerjaan yang cukup mapan, namun saya kurang paham dia kerja apa sebelumnya karena belum sempat saya tanyakan.
Suatu hari saya punya kesempatan nongkrong sama penjual ikan teri ini ketika dia istirahat di depan rumah saya, mulai deh otak wartawan saya yang kepo berjalan dan mulai menanyakan berbagai hal tentang bisnisnya yang patut saya acungi jempol.
Berikut ini adalah kira-kira obrolan kami waktu itu :
(S : Saya, P : Penjual ikan teri)
S : sudah lama jualan ikan teri pak?
P : Belum mas, paling 3 bulan jalan lah
S : lumayan hasilnya kan pak?
P : Alhamdulillah mas, masih ada aja yang beli, mungkin rejeki saya kali.
S : awalnya gimana pak kok bisa jualan ikan teri? Gak jualan sayur atau jajanan anak kayak yang lain?
P : awalnya ya gara-gara nganggur mas, istri ngomel terus gegara saya nganggur. Kalau pilihan jualan ikan teri ya gimana yah, gak tau juga tiba-tiba punya pikiran pengin jual ikan teri hehehee