Lihat ke Halaman Asli

Wira D. Purwalodra (Second)

Seorang Pembelajar dan Pencari Kebenaran.

Senang itu, Meratapi Sesuatu ?!!

Diperbarui: 15 Oktober 2017   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh. Purwalodra

Seminggu di kampung, menikmati liburan akhir tahun, aku menemukan puisi Kahlil Gibran tentang 'Kesenangan dan kesedihan'. Ketika cinta yang tertinggal di atas dedaunan talas, mengkristal seperti batu permata, usai hujan semalaman, kesenangan dan kesedihan tak lagi memiliki 'amplitudo' yang berarti. Kerna perjalanan panjang yang akan terlalui mampu menenggelamkannya, didasar dinamika kehidupan kita. Puisinya bercerita bahwa :

Kesenanganmu adalah kesedihan yang tersembunyi

Dan dalam diri yang sama dari mana tawamu bangkit adalah diri yang seringkali kaupenuhi dengan air mata.

Bagaimana tidak ?

Semakin dalam kesedihan menggali lubang dalam wujudmu, semakin banyak kesenangan yang akan dapat kau tampung.

Bukankah gelas yang menyimpan anggurmu adalah gelas yang dibakar bersama tembikar ?

Dan tidakkah seruling yang melambungkan jiwamu adalah bambu yang dikerat dengan pisau ?

Ketika engkau gembira, lihatlah di kedalaman hatimu, dan engkau akan melihat bahwa sebenarnya engkau sedang meratapi sesuatu yang pernah menjadi kebahagiaanmu.

Diantaramu ada yang berkata, "Kesenangan lebih besar dari kesedihan," dan yang lain berkata, "Bukan, kesedihanlah yang lebih besar."

Tapi kukatakan kepadamu, keduanya tak terpisahkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline