Selva Pratika1, Astri Agustina Gultom2 , Isma Ekta Cahyani3, Muhammad Gufron4, Devia Wahyu Setyarini5, Wira Tirta Jaladara6.
ABSTRAK
Minuman beralkohol dapat menyebabkan stres oksidatif yang berkontribusi pada penurunan kadar eritrosit dan hemoglobin, sehingga mempengaruhi fungsi hematologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek pemberian madu kopi terhadap kadar eritrosit dan hemoglobin mencit (Mus musculus L.) yang diberi minuman beralkohol. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Sebanyak beberapa kelompok mencit digunakan, meliputi kelompok kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (alkohol tanpa madu), dan kelompok perlakuan (alkohol dengan madu). Madu diberikan secara oral dengan dosis tertentu bersamaan dengan pemberian alkohol selama periode waktu tertentu. Pengukuran kadar eritrosit dan hemoglobin dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan metode standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian madu secara signifikan mampu mengurangi penurunan kadar eritrosit dan hemoglobin pada mencit yang diberi alkohol dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Efek protektif ini kemungkinan besar disebabkan oleh kandungan antioksidan pada madu yang membantu melindungi sel darah merah dari kerusakan akibat stres oksidatif yang dipicu alkohol.
PENDAHULUAN
Tingginya tingkat stress masyarakat dan kurangnya kesadaran untuk menjaga kesehatan tubuh membuat beberapa orang cenderung mengkonsumsi alkohol sebagai bahan penenang secara berlebihan tanpa ada penanganan medis tepat. Kondisi ini semakin diperburuk dengan banyaknya minuman lokal beralkohol tinggi yang sangat mudah ditemui di pasaran seperti bir, brem cair, tuak dan ciu. Orang yang mengkonsumsi alkohol dalam waktu yang lama akan berdampak pada kondisi fisiologis secara akut maupun subkronik (Hilando & Widhiyastuti, 2023). Menurut data Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018, terjadinya peningkatan prevalensi pengkonsumsi minuman beralkohol sebanyak 3,3% daripada di tahun 2007 sebanyak 3,0%, peningkatan ini disebabkan lebih banyak konsumsi alkohol tradisional (Riskesdas, 2018). Berdasarkan data World Health Organization tentang Global status report on alcohol and health tahun 2016 dari 260.581.100 total penduduk Indonesia tercatat prevalensi gangguan akibat penggunaan konsumsi minuman beralkohol 0,8% dan prevalensi ketergantungan alkohol sebanyak 0,7% (WHO, 2016). Data lain dari BPOM tahun 2019 tentang penyebab keracunan oleh minuman tercatat sebanyak 13,19% dengan jumlah kasus keracunan minuman ber-alkohol sebanyak 768 kasus dan sebanyak 18 kasus yang tercatat akibat meminum minuman alkohol oplosan secara sengaja (BPOM, 2019)
Penggunaan madu sebagai obat alami telah dikenal sejak ribuan tahun lalu, dengan berbagai manfaat kesehatan yang telah terbukti secara ilmiah. Madu Kopi merupakan sumber nutrisi yang kaya akan karbohidrat, vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif seperti flavonoid dan polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa madu dapat memberikan efek protektif terhadap berbagai kondisi kesehatan, termasuk perbaikan kondisi fisiologis darah. Eritrosit (sel darah merah) dan hemoglobin merupakan komponen utama dalam sistem peredaran darah yang berperan penting dalam transportasi oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Kadar eritrosit dan hemoglobin yang normal sangat penting untuk mempertahankan fungsi tubuh yang optimal. Namun, konsumsi alkohol dalam jangka panjang diketahui dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk perubahan negatif pada komposisi darah. Alkohol dapat menghambat sintesis eritrosit dan menurunkan kadar hemoglobin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan anemia dan gangguan fungsi oksigenasi dalam tubuh (Hayatillah et al., 2021).
Penelitian mengenai efek madu terhadap kadar eritrosit dan hemoglobin pada mencit yang diberikan minuman beralkohol penting untuk dilakukan. Madu, dengan kandungan antioksidan dan sifat protektifnya, berpotensi untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh konsumsi alkohol, khususnya dalam menjaga atau meningkatkan kadar eritrosit dan hemoglobin. Studi ini bertujuan untuk mengkaji apakah pemberian madu dapat memberikan efek positif dalam mengatasi dampak negatif alkohol pada komposisi darah, khususnya kadar eritrosit dan hemoglobin, pada mencit.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini menggunakan metode Post-test Only Group Design dengan 10 ekor mencit putih yang dibagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol (K) tanpa perlakuan, kelompok P1 dengan pemberian per oral 1 ml minuman beralkohol 4,95% pada pagi hari pukul 08.00 dan sore hari pukul 15.00, serta kelompok P2 dengan pemberian 1 ml minuman beralkohol pada pagi hari pukul 08.00 dan sore hari pukul 15.00 serta diberi 0,5 ml madu secara per oral pada sore hari. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu 6 kampus FIKKIA Universitas Airlangga dengan lama perlakuan 7 hari. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa minuman beralkohol, madu, dan pakan CP511, serta alat seperti sonde lambung, spuit 1 cc, beaker glass, gelas ukur, tabung EDTA, mikrotube, kandang hewan coba, dan sarung tangan kain. Sampel berupa darah dari mencit diambil dan diuji menggunakan alat hematologi analyzer dan untuk menghitung eritrosit menggunakan uji hemositometer.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian madu kopi terhadap kadar eritrosit dan hemoglobin pada mencit (Mus musculus) yang diberi paparan minuman beralkohol selama 7 hari. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hematologis, seperti penurunan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin akibat peningkatan stres oksidatif dan gangguan metabolisme tubuh. Madu kopi mengandung antioksidan alami, seperti flavonoid dan polifenol, yang berpotensi melindungi sel darah dari kerusakan oksidatif. Dalam penelitian ini, pengukuran kadar eritrosit dan hemoglobin dilakukan menggunakan hemoanalyzer untuk hasil yang lebih akurat dan hemositometer sebagai metode konvensional untuk verifikasi data. Data hasil pengukuran dari kedua metode ini dibandingkan dan dianalisis untuk menentukan pengaruh pemberian madu kopi terhadap parameter hematologis mencit yang diberi paparan alkohol.