Lihat ke Halaman Asli

Wiratama J.S.

Halo, saya merupakan siswa kelas 10 dari SMA Citra Kasih

Teks Laporan Hasil Observasi "Pekarangan Rumah Saya"

Diperbarui: 19 Agustus 2020   12:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Pekarangan Rumah Saya"

     Halo semuanya, sekarang saya ingin membuat laporan hasil observasi saya terhadap pekarangan atau halaman di depan rumah saya. Pekarangan rumah adalah sebuah ruangan eksterior yang dimana masih menjadi bagian dari suatu rumah. Area ini biasanya dibiarkan terbuka agar bisa terkena sinar matahari, namun ada juga yang tertutup dengan sebuah atap khusus teras. Pekarangan rumah bisa dimanfaatkan untuk kegiatan luar seperti kebun kecil, tempat penjemuran cucian, tempat parkir, dan masih banyak lagi. Apa yang menjadi isi pekarangan rumah ini tergantung dengan keinginan sang pemilik dan kondisi area sekitar. Apabila pekarangan rumah luas maka bisa dijadikan kolam renang atau tempat parkir mobil, namun apabila sebaliknya maka bisa dimanfaatkan sebagai kebun kecil atau hanya sebagai tempat penjemuran cucian saja. Secara umum, pekarangan rumah banyak dijadikan sebagai kebun kecil dan tempat penjemuran cucian saja. 

     Sekarang saya akan membahas tentang pekarangan/halaman rumah yang berada di depan rumah saya saja. Saya memiliki 2 rumah yang saling bersebelahan dan dibatasi dengan tembok namun tersambung di bagian dalam rumah dan ada celah yang sengaja dibuat di pekarangan rumah supaya kita bisa dengan mudah mengakses setiap rumah. Kedua rumah saya memiliki kebun kecil masing-masing dan memiliki fungsi yang tidak beda jauh. Rumah pertama saya dimanfaatkan sebagai kebun kecil, tempat parkir sepeda motor, dan tempat penjemuran cucian alternatif saja. Sedangkan rumah kedua saya dimanfaatkan sebagai tempat parkir mobil, kebun yang ukurannya lebih kecil, dan tempat penjemuran cucian. Kami lebih sibuk menggunakan pekarangan rumah kedua karena kami lebih terbiasa melakukan aktivitas luar seharian disana. Ruang untuk kebun, tempat penjemuran cucian, dan tempat parkir mobil pun juga dipisahkan. Ruang untuk tempat parkir mobil disediakan sebuah atap terbuat dari baja ringan, sedangkan untuk kebun dan tempat penjemuran cucian dibiarkan terbuka agar terkena matahari dan udara sekitar. Permukaan alas dan ubin di pekarangan saya terbuat dari keramik yang masih terlihat bagus dan kuat untuk menahan benda yang ada di atasnya walaupun ada retak sedikit.

      Pada bagian ini, saya ingin menjelaskan lebih detail tentang kebun kecil yang saya miliki di kedua pekarangan rumah saya. Seperti yang telah saya beritahukan sebelumnya bahwa kebun di pekarangan rumah pertama memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kebun di pekarangan rumah kedua. Hal ini dikarenakan karena ruang yang dipakai di pekarangan rumah kedua lebih banyak digunakan untuk fungsi yang lain seperti menjemur pakaian dan tempat parkir mobil. Untuk kebun di pekarangan rumah pertama saya memiliki bentuk seperti bak mandi dan berukuran sekitar 260 cm x 190 cm x 90 cm. Disini ibu saya memanfaatkannya untuk menanam tanaman yang cukup besar. Ada Pohon Mangga, Sawo, Kamboja, Dollar, dan Jeruk yang jika dilihat ukurannya cukup besar ketika bertumbuh. Namun banyak pohon yang ada disini tidak berbuah karena terbatasnya ruang gerak.

Untuk kebun di pekarangan rumah kedua saya ditanam dengan berbagai tanaman yang khususnya kecil dan unik. Kebun saya yang ini berbentuk memanjang dan pendek, memiliki ukuran sekitar 260 cm x 60 cm x 20 cm. Ada tanaman Jeruk Kunci, Srikaya, dan Lidah Buaya. Khusus untuk Tanaman Lidah Buaya saya diberi tempat pot khusus karena dilihat dari ukuran tanamannya lebih cocok apabila ditanam di dalam pot. Tanaman di kebun bagian sini lebih subur dibandingkan dengan kebun sebelahnya karena beberapa sudah tumbuh besar dan sudah bisa diambil buahnya. Kita menggunakan kualitas tanah dan pupuk yang sama untuk semua tanaman yang ada.

      Saya mendapat berbagai manfaat dari keberadaan pekarangan rumah saya ini seperti mendapat ruang untuk memarkir mobil dan motor supaya terlindungi dari panasnya radiasi sinar matahari, menjemur pakaian, dan menanam tanaman.  Untuk tanaman pun ada bagian tertentu yang bisa diambil kemudian dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi. Tidak hanya itu, bahkan dengan keberadaan tanaman ini pun keadaan sekitar pekarangan rumah di pagi hari terasa segar dan sejuk sehingga menurut saya ini adalah ide yang baik untuk menjadikan pekarangan rumah sebagai kebun kecil. Sekian cerita yang telah saya bagikan, saya berterima kasih kepada para pembaca karena sudah menaruh perhatian ke teks LHO saya, semoga teks ini bisa bermanfaat bagi kita semua di masa depan. Maafkan saya apabila ada kesalahan dalam proses pembuatan teks LHO. Saya akhiri teks ini dengan berkat Tuhan Yang Maha Esa, terima kasih. GBU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline