Lihat ke Halaman Asli

Penambang Belerang yang Aku Kagumi...

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

sudah hampir tujuh tahun yang lalu saya masih teringat kisah para penambang belerang di kawah gunung ijen atau tepatnya diantara kabupaten banyuwangi dan kabupaten bondowoso,ada cerita menarik yang pernah aku alami disaat saya dan beberapa teman saya mengadakan petualangan disana.

sudah sekian lama saya tidak pernah naik ke kawah gunung ijen lagi,dikarenakan sekarang saya berada di sulawesi tetapi cerita-cerita yang berada disana masih sering aku rindukan kapan saya bisa bermain disana lagi,karena apa?pemandangan alam disana cukup bagus untuk para pencinta alam khusnya.dan selalu menemukan para penambang belerang tradisioanal yang selalu giat mencari nafkah.

dan saya awali dengan perjalananku antara jarak dari rumah kesana kurang lebih menempuh jarak hampir 45 km dengan jalan yang tidak mulus pastinya.

perjalanan ini awalnya saya  menumpang truk para pengangkut belerang dengan beberapa turis dari ceko yang beranggotakan 4 orang,perjalanan ditempuh sekitar 1 jam lebih antara jambu(licin)ke paltuding.dan setelah sampai di paltuding ku sempatkan istirahat sebentar disana,hampir setengah jam istirahat,saya putuskan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki yang cukup menanjak.

disetiap perjalanan saya sering menjumpai suara burung-burung yang sangat merdu,pohon-pohon yang hijau dan para penambang belerang yang memikul barang bawaanya hampir sekitar 70kg bisa juga sampai 100kg dengan perjalanan yang sangat melelahkan.dalam hati berkata betapa susahnya mencari penghasilan dari penambang belerang itu,umunya para penambang itu umurnya hampir 40 tahunan,dan saya juga menemukan sesosok laki-laki tua dan saya sempatkan berkenalan dengan beliau.

nama orang itu sebut saja pak rahman,beliau sudah hampir 20 tahun bekerja sebagai pengangkut belerang dari atas kawah sampai turun ke paltuding,hati ini sudah di buat kagum olehnya,padahal kalau barang bawaan itu tidak ringan alias sangat berat sekali,saya mencoba untuk mengangkatnya saja tidak kuat apalagi untuk berjalan sambil memikul barang bawaanya he..he..

perjalanan saya kesana beranggotakan 5 orang teman dan ada turis dari ceko yang kepengen melakukan perjalanan ini bersama-sama.akhirnya saya dan teman-teman sudah hampir sampai di dekat kawah gunung.tidak menunggu lama lagi teman-teman mendirikan sebuah tenda yang cukup untuk kami berlima.dan begitu juga orang ceko ikut membuat sebuah tenda disamping tenda saya.

malam sudah beranjak, cuaca dingin sudah menyelimuti kawasan itu,saya dan beberapa teman dibuat tak berdaya dengan hawa dingin ini,pakai jaket doble,kaos kaki dobel juga belom mempan untuk mengurangi rasa dingin ini,akhirnya saya dan teman2memutuskan membuat perapian,sampai akhirnya malam sudah semakin larut dan pagi sudah tiba,

kusempatkan saya dan orang-orang untuk melihat sunrise disekitar kawasan kawah ijen ,sejauh mata memandang betapa indah alam ini,sambil mengucapkan kebesaran tuhan,saya sangat kagum dengan segala ciptaanya.dan akhirnya saya balik lagi ketempat tenda saya,didalam perjalanan saya bertemu kembali dengan pak rahman.tidak henti-hentinya saya bangga kepada beliau.

dengan kegigihanya beliau mengangkut barang bawaanya yang sangat berat itu.hanya untuk mendapatkan upah dari hasil memikul belerang2 dari pundaknya.bahkan rela sampai pundaknya mengeluarkan darah.beliau tidak menghiraukanya,saya sedih dibuatnya saya bilang kepada pak rahman,pak pundaknya mengeluarkan darah.pak rahman menjawab tidak apa-apa mas cuman lencet sudah biasa kok.

pengalaman ini sangat berarti bagi saya,ada sosok pak rahman yang bertanggung jawab selalu giat dan tekun untuk menafkahi keluarganya,walaupun tubuh dipundaknya berdarah beliau tidak mengeluh atau menyesali pekerjaanya.

salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline