Lihat ke Halaman Asli

Bayangkan, Bukan Djohar Arifin, Tapi Lalu Mara lah Ketua PSSI

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Awalnya seperti banyak orang yang pro PSSI, saya geram dan marah melihat tindakan dan ucapan Lalu Mara yang memamerkan arogansi secara terang-terangan, tapi lama-lama perasaan marah itu berubah menjadi lucu dan akhirnya menjadi rasa kasihan.

Bayangkan orang Indonesia berpikiran normal mana yang tidak marah melihat seorang WNI dengan segala cara berusaha menggagalkan niat seorang pemain untuk membela negaranya bersama Timnas. Sambil berkoar-koar akan mengadukan ke AFC, ke FIFA, ke CAS ke pengadilan umum sampai ke DPR.

Tapi hebatnya si pemain tak gentar di gertak dan tak mempan diintimidasi, dan periode lucu pun dimulai.

Manager Klub yang mengaku siap sunat dua kali kalau si pemain keluar muali kusuk-kusuk pasang strategi dan mencari lembaga yang tepat buat melaporkan si pemain. Melapor ke PSSI nggak mungkin dan nggak level dong, kan justru PSSI yang dimusuhi bahkan dikatakan telah melakukan kejahatan. Melapor ke AFC dan FIFA diketawai karena mereka memang bukan siapa-siapa, tidak mengakui PSSI sehingga otomatis tidak mengakui AFC dan FIFA. Akhirnya yang bisa dilakukan, melapor ke KPSI, dan dengean gagah berani langsung diterima, diberitakan besar-besaran. Masuk Lensa Olah Raga, tapi pada prakteknya, sama sekali nggak ada guna karena KPSI yang secara de facto adalah PSSI yang asli karena didukung oleh lebih dari 2/3 anggota ternyata cuma punya wewenang di congor aja. Akhirnya mau tidak mau, segala proses ini hanya bisa mengundang  tawa.

Sampai di sini selesailah periode menggelikan dan dimulai lah periode KASIHAN..

Tidak ada pengaruh melapor ke KPSI, akhirnya cari cara lain melapor ke BOPI.  Sempat mendapat angin surga ketika Ketua Harian BOPI, Haryo Yuniarto, mengatakan "Kami akan memanggil Diego dan menanyakan bagaimana dia bisa melakukan pengikatan dan tiba-tiba melarikan diri begitu saja," ujar Haryo dikantor BOPI, Senayan, Jakarta, Kamis 5 Desember 2011. Seperti dirilis oleh vivanews.com http://bola.vivanews.com/news/read/277572-bopi-segera-panggil-diego-michiels

Bahkan lebih dahsyat lagi, di akhir artikel dikatakan oleh Haryo ""Ya, kita lihat nanti. Apakah di-suspend dulu (Diego) untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Pelita Jaya atau nanti lain lagi. Yang jelas, perpisahan (antara Diego dan Pelita) harus sempurna sesuai aturan hukum,"  Dahsyat sekali, benar-benar angin segar berhembus ke Pelita dan Lalu Mara.

Menanggapi berita ini seorang komentator mengatakan "garukbijilo

05/01/2012
lumayan dapat tambahan dana segar...Diego harus mengembalikan nilai kontrak dan denda pemutusan sepihak."

Tapi hanya dalam hitungan jam, angin segar itu kembali berubah menjadi kemuraman bahkan bisa disebut Topan Badai, ketika ketua Umum BOPI, GORDON MOGOT yang adalah atasan langsung dari Haryo di BOPI, mengatakan dengan tegas dan gamblang bahwa laporan Pelita SALAH ALAMAT. Lebih sadis lagi, Gordon terang-terangan menyebut Pelita Jaya sebagai klub amatir yang otomatis tidak berada di bawah BOPI. http://bola.kompas.com/read/2012/01/05/17243040/Ketum.BOPI.Laporan.Pelita.Salah.Alamat

Sebenarnya saya ingin mengutip berita pernyataan Gordon Mogot ini dari vivanews.com, seperti halnya link pertama, tapi saya gagal menemukan berita ini di vivanews. Saya tidak tahu kenapa, mungkin berita tentang pernyataan Gordon Mogot ini nanti bisa kita saksikan di Lensa Olah Raga ANTV atau Sport TV One.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline