Menurut Freud (salah satu tokoh psikologi psikoseksual) perkembangan ke pribadian menjadi tiga tahapan yaitu ada 3, ada fase oral, fase anal, fase phalik, saya akan membahas lebih dalam tentang fase oral berikut penjelasannya,
Fase oral memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan anak. Yang pertama kita masuk kedalam fase Oral (1 tahun - 3 tahun), menurut Freud fase oral sangat melibatkan peran mulut, pada fase ini bayi sangat sering memasukan benda-benda, makanan, dll ke dalam mulutnya dan dari kegiatan ini bayi sangatlah merasa puas dan senang akan rangsangan oral seperti menghisap dan mencicipi. Bayi sangat bergantung pada pengasuhnya (yang mangasuh sang bayi) dan pengasuh sendiri harus sangat memperhatikan masa oral si bayi, dengan cara- cara lain seperti, menyiap kan finger food, MPASI (makanan yang dapat di genggam bayi dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan kecil) dengan cara ini bayi dapat merasakan puas dengan cara yang benar, dan untuk pengasuh sendiri di harapkan untuk tidak memarahi bayi ketika bayi sedang memasukan benda benda lain yang seharusnya tidak masuk kedalam mulut, sebaiknya pengasuh di sarankan untuk segera memberikan penggantinya seperti buah yang sudah di potong kecil, biskuit, tahu yang sudah di potong sesuai dengan tangan dan mulut si bayi dan masih banyak lagi, yang perlu pengasuh tau adalah bahwasanya bayi yang mengemut jari tidak akan menjadi kebiasaan buruk pada bayi dengan catatan mainan bayi harus dalam keadaan higenis dan bersih, dengan cara seperti ini bayi mendapatkan kepuasan pada masa oral yang baik, juga sehat dan terkontrol.
CONTOH FINGER FOOD UNTUK ANAK :
ADAKAH DAMPAK YANG AKAN TERJADI JIKA MASA ORAL TIDAK TERPENUHI???
Tentu ada!, fiksasi yang akan terjadi (masa remaja dan dewasa) salah satunya adalah obsesif merokok dan makan. Kenapa?? Jadi, menurut Freud bila anak yang tidak mendapatkan kepuasan dan tidak terpenuhi masa oralnya anak yang akan tumbuh dewasa dan akan mencari kepuasan tersendiri dengan salah satunya adalah merokok, karana pada fase oral, ego maupun super ego belum terbentuk sama sekali.
Ketidak puasan ini juga akan berdampak kurang baik bagi kepribadian anak, anak akan menjadi tidak bertanggung jawab, rakus dan haus perhatian, Freud juga berpendapat pada fase ini agresi juga sudah mulai terbentuk.
Ketidak puasan pada fase oral ini juga membuat baniu yang sudah bertumbuh menjadi tamak (memakan apa saja), kesenangan berdebat dan mempunyai sikap yang sartkatik, bersumber pada sikap protes bayi yang menggigit ketika ibu sedang menyusui. Seiring bertumbuh dewasanya anak sikapnya akan mulai bervariasi terutama pada mulu ( fase oral ), menggigit pensil, merokok, menggunjing orang lain sampai berkata kotor atau sarkastik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H