Polusi sudah menjadi suatu hal yang umum di kota kota besar atau bahkan skala negara besar yang ada di seluruh dunia.
Polusi yang ditimbulkan cukup beragam, mulai dari polusi karena operasional pabrik, kebakaran hutan, atau bahkan polusi karena kendaraan bermotor dan aktivitas aktivitas lainnya yang menimbulkan polusi udara.
Polusi udara ini biasanya timbul apabila kurangnya penanganan yang baik akan pencemaran udara yang terjadi baik karena bencana atau karena kegiatan manusia itu sendiri.
Terkadang polusi juga timbul akibat ketidak sengajaan yang terjadi, sebagai contoh apabila ada suatu kecelakaan yang terjadi di hutan dan membuat suatu kebakaran hutan maka polusi udara tidak akan dengan mudah ditangani karena bukan sesuatu yang direncanakan.
Sebagai makhluk yang membutuhkan udara untuk bernafas sehingga bisa untuk hidup maka ketika udara sudah tercemar dengan berbagai polusi yang ada maka akan sangat berbahaya dan akan mengganggu aktivitas kita sebagai manusia.
Salah satu solusi yang bisa diambil untuk mengurangi polusi masuk ke dalam diri kita adalah dengan cara menggunakan masker. Menggunakan masker ini hanya memberikan dampak pengurangan terhadap polusi yang masuk kedalam diri kita.
Penggunaan masker sebenarnya sudah dilakukan dari zaman dahulu, akan tetapi penggunaan masker populer terjadi akibat wabah Covid-19.
Pada zaman tersebut masker cukup dapat membantu pengurangan resiko penularan virus yang ada dan saat wabah tersebut berakhir kebanyakan orang masih memilih menggunakan masker dengan alasan melindungi tubuh dari debu yang ada.
Nyatanya saat ini debu akibat polusi tidak bisa dikatakan sedikit, bahkan negara bagian yang berasal dari afrika menempati posisi pertama dengan kondisi polusi udara yang terburuk.
Apalagi hingga saat ini Indonesia juga sudah terjadi tanda-tanda buruknya kualitas udara yang ada, apalagi udara yang berasal dari kota-kota besar yang ada.
Orang-orang yang berada di kota pemilih tetap menggunakan masker apakah tepat?