Sebagai orang awam, kita pasti tidak asing dengan alat musik gitar. Pasti ada salah satu dari teman kita yang bisa atau bahkan mahir bermain gitar. Gitar sudah menjadi alat musik populer di kalangan semua orang. Tapi pernahkah kita berpikir, mengapa karya-karya gitar klasik lebih sulit daripada karya-karya gitar modern?
Gitar Klasik
Gitar klasik merupakan sejenis gitar akustik yang berperan untuk mengiringi musik klasik pada era klasikal. Umumnya, gitar klasik memiliki senar yang terbuat dari nilon dengan jumlah fret yang dimiliki sebanyak 19 fret. Jarak antar fret cukuplah besar.
Pemain gitar klasik harus menyesuaikan posisi tangannya terhadap fret karena disitulah tempat jari-jari pemain gitar ditempatkan untuk menghasilkan suara-suara yang berbeda. Selain itu, posisi gitar berada di tengah kaki antara kaki kiri dan kaki kanan. Posisi ini memudahkan pemain gitar untuk memainkan interval-interval nada yang cukup jauh dan membutuhkan pergerakan yang banyak.
Berikut contoh karya klasik dari komponis Isaac Albeniz -- Asturias.
Sekilas, karya ini terlihat sederhana, hanya ada beberapa pengulangan interval antar nada secara berkelanjutan. Namun, sebagai karya klasik, karya ini tentu mengadopsi kaidah-kaidah klasikal seperti penggunaan dinamika, ekspresi, artikulasi, tempo, dan lain-lain. Pada karya ini, kitab isa melihat perubahan dinamika yang cukup signifikan. Pemain gitar harus memperhatikan informasi-informasi di tiap bar dengan makna bunyi yang dibunyikan di gitar harus sesuai dengan yang tertulis di partitur.
Sama seperti karya sebelumnya, karya Recuerdos de la Alhambra oleh Francisco Trrega ini terlihat cukup sederhana. Namun faktanya, karya ini termasuk ke dalam salah satu karya gitar klasik yang cukup sulit dimainkan. Bagaimana tidak, pemain gitar dituntut untuk memainkan teknik tremolo (teknik pengulangan nada yang sama dengan tempo yang cepat) pada beberapa senar gitar dengan tempo yang sangat cepat.