Lihat ke Halaman Asli

Namaku Wening...

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Namaku Wening, buah rahim si ibu jalang
pada bening cahaya rembulan, pada rintih yang tertahan,
pada beku air mata pada hati yang membatu
Aku serpihan pesta padang bulan yang tersisih kemeriahan

Aku Wening Ratri, yang tak lagi paham ajaran hati
tersapih air mata duka, untuk torehan luka hati
bagiku, hidup adalah menagih tamat dendam berkarat
dalam kubang miskin yang laknat

Akulah Wening Ratri, titisan ibu si kembang mayang
pengemban amanat haram lewat kangkang takhlukkan malam
Sesaplah desah nikmat sesaat,
kala jiwa raga telanjang
sebelum lenguh meregang
lalu tawa merajang
Dan kau, perlahan kerontang
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline