Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021 merupakan bagian dari program Kampus Merdeka dari Dinas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim.
Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim menyatakan bahwa tujuan diadakannya Kampus Mengajar agar mahasiswa sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi pada siswa Sekolah Dasar, dan membantu pembelajaran di masa pandemi, terutam untuk Sekolah Dasar di daerah 3T.
Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia tentunya turut serta dalam program ini dengan tujuan agar mahasiswa yang mengikuti program tersebut juga bisa mengembangkan diri, khususnya kreativitas, kepemimpinan, keberanian dan kemampuan interpersonal melalui pengalaman di Kampus Mengajar Angkatan 1 ini.
Pada kesempatan ini, penulis diamanahi untuk mengabdi di SD Negeri Wonokoyo 02 Kota Malang, Jawa Timur dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2021. Tim kami beranggotakan 8 mahasiswa yang terdiri dari 5 mahasiswa prodi S1 Teknik Sipil UMM, 1 mahasiswa prodi S1 Manajemen UMM, 1 mahasiswa prodi S1 Pendidikan Bahasa Inggris UMM, dan 1 Mahasiswa dari Universitas Negeri Malang, serta 1 Dosen Pembimbing kami dari Universitas Negeri Malang.
Pada program Kampus Mengajar Angkatan 1 ini kami berfokus pada metode pengajaran di bidang literasi dan numerasi. Metode pengajaran adalah dalam satu hari, para guru wali di tiap kelas memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajar dengan metode yang mudah dipahami oleh peserta didik seperti melalui tebak-tebakan dan permainan mengasah otak lainnya.
Program kerja yang kami usung adalah dengan membantu administrasi sekolah dengan membuat rekapan buku perpustakaan, membuat miniatur tata surya guna mempermudah siswa kelas 6 dan yang menjadi fokus utama kami kepada seluruh siswa adalah membuat pohon cita-cita karena dari pernyataan Guru di SD Negeri Wonokoyo 02 Kota Malang ini, setelah lulus dari SD masih minimnya siswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya dikarenakan kurangnya motivasi dan literasi mengenai hal tersebut. Maka dari itu kami membuat 6 miniatur pohon yang kami sebut pohon cita-cita dan ditempatkan di tiap kelas mulai dari kelas 1 hingga 6 SD, terbuat dari ranting kayu dan pot beton serta dihiasi bunga dengan tujuan agar siswa dapat menuliskan cita-cita mereka di kertas kemudian di gantungkan di pohon tersebut.
Pada saat penjalanannya, siswa merasa gembira dan Guru di SD Negeri Wonokoyo 02 menyambut pohon ini dengan baik. Diharapkan setelah mereka menuliskan cita-cita, siswa dapat termotivasi untuk menggapai dan senangiasa mengingat impian mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H