Mi Instan Mengandung Lilin? Fakta atau Mitos?
Di Idonesia mi instan merupakan makanan yag cukup populer karena rasanya yang memang lezat. Selain rasa yang lezat mi instan juga murah dan sangat mudah dibuat, hanya butuh waktu kurang lebih 5 menit saja untuk membuat mi instan. Namun, banyak orang yang menyebutkan bahwa makanan tersebut mengandung lilin. Tapi apakah hal tersebut merupakan sebuah fakta? atau hanya mitos yang dibuat - buat saja? Simak pembahasannya dibawah yah!.
Banyak orang yang mengatakan bahwa mi instan yang biasa kita konsumsi mengandung lilin untuk membuat mi instan bertahan lama. Namun ternyata pernyataan tersebut hanyalah mitos.
Menurut jurnal food reserch internasional yang telah dipublikasikan pada tahun 2008 disebutkan bahwa tidak ada kandungan lilin yang ditemukan di mi instan. Mi instan bisa bertahan lama karena para produsen mi instan menggunakan cara deep fried atau penggorengan hingga kering sampai kadar airnya tidak tersisa. Walaupun tidak mengandung lilin penggunaan teknik deep fried tersebut membuat mi instan sangat kaya akan lemak jenuh yang sebenarnya tidak baik jika dikonsumsi oleh manusia secara berlebihan. Jadi jika kamu sering mengkonsumsi mi instan Apalagi jika dikonsumsi dengan nasi maka akibatnya bisa terjadi kegemukan pada tubuh.
Selain mengandung lemak jenuh yang tinggi mi instan juga memiliki kandungan garam yang cukup tinggi yang tentunya tidak baik bagi tubuh. karena kita hanya dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari satu sendok teh saja perhari. Sedangkan kandungan garam pada mi instan mengandung 50 - 60 persen kebutuhan kita dalam sehari.
Kesimpulan :
Ternyata pernyataan mi instan mengandung lilin merupakan mitos yang dibuat - buat saja. Kau tetap boleh mengkonsumsi mi instan namun jangan terlalu berlebihan, dan sebaiknya mengkonsumsi mi instan jangan menggunakan seluruh bumbu yang ada pada kemasan tetapi gunakan setengah saja.
