Lihat ke Halaman Asli

windy srirahayu

mahasiswa universitas muhammadiyah yogyakarta

Tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) Pendidikan Bermutu Indonesia

Diperbarui: 12 Juli 2023   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya Literasi Digital Di Era Pandemi dengan Bijak Sebagai Aspek Implementasi Tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) Pendidikan Bermutu Indonesia

Munculnya pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia, hal ini memicu masyarakat internasional untuk harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Yang mana berkomunikasi dan berbagi informasi di tengah masuknya pandemi Covid-19 semakin meningkat melalui media sosial. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kominfo RI) menjelaskan bahwa terdapat 132 juta pengguna internet, yang mana jumlah tersebut merupakan 52% dari jumlah penduduk Indonesia yang ada. Selain itu, terdapat 129 juta yang memiliki akun media sosial dan menghabiskan waktu sekitar 3,5 jam per hari dalam berkomunikasi dan berbagi informasi melalui media sosial (Kementerian Komunikasi dan Informasi). Hal ini menunjukkan melalui digital, masyarakat Indonesia dapat menerima segala informasi dengan instan melalui media sosial, atau yang biasanya kerap didefinisikan dengan penggunaan Literasi Digital. Literasi Digital adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan media, membentuk sebuah informasi, dan memanfaatkannya dengan bijak, cerdas dan cermat. Akan tetapi, faktanya saat ini Literasi Digital belum sepenuhnya dilakukan secara bijak, dikarenakan banyaknya informasi-informasi yang tidak sesuai beredar di media sosial dan masyarakat dengan instan dalam menerima informasi tersebut. Yang mana, dalam mengelola berbagai informasi yang didapatkan, seharusnya masyarakat harus memastikan terlebih dahulu apakah informasi yang didapatkan sesuai dengan fakta atau tidak.

Berdasarkan survei dari Dirjen Aptika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, menjelaskan bahwa Indonesia pada tahun 2020, masih terdapat pada skala 3,47 dari skala 4 dalam mengimplementasikan literasi digital yang baik (Agustini, 2021). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia perlu untuk meningkatkan dan memaksimalkan Literasi Digital dengan baik dan bijak untuk mencegah terjadinya penerimaan informasi hoaks dan misinformasi. Dan Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Republik Indonesia menjelaskan bahwa indeks Literasi Digital Indonesia masih terdapat pada kategori rendah. Yang mana hal ini dibuktikan dengan adanya indeks yang menunjukkan pada angka 3,47 dari skala 1-4 (Mursid & Alamsyah, 2021). Terlebih, dengan masuknya era globalisasi yang mengakibatkan teknologi terus berkembang, hal ini seharusnya sebuah negara dapat mengupayakan untuk terus meningkatkan perkembangan teknologi dikarenakan kemampuan literasi digital merupakan sebuah kemampuan yang semakin krusial di tengah tingginya inovasi digital yang terus terbentuk saat ini.

Salah satu strategi untuk memaksimalkan Literasi Digital adalah dengan memaksimalkan digital untuk meningkatkan produktivitas diri dan meningkatkan skill. Yang mana hal ini dapat dicapai dengan berbagai aktivitas baru yang dapat diciptakan, seperti mengikuti berbagai kursus online, mengikuti berbagai webinar online secara gratis tanpa harus pergi keluar rumah, membaca e-book dengan berbagai genre buku yang dapat diakses, mengikuti berbagai perlombaan yang dilakukan secara daring, yang mana jika memanfaatkan Literasi Digital secara baik dan bijak, secara tidak langsung hal ini dapat meningkatkan skill dan produktivitas masyarakat Indonesia lebih baik. Adanya pemanfaatan Literasi Digital secara baik dan bijak, tidak hanya memiliki dampak positif terhadap diri sendiri, akan tetapi hal ini juga dapat berkontribusi untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia pada tahun 2030-2045 khususnya tujuan ke-4 dengan tujuan Pendidikan bermutu.

Yang mana dengan adanya tujuan SDGs, yaitu Pendidikan bermutu, memastikan bahwa adanya kualitas pendidikan yang setara dan meningkatkan kesempatan belajar. Adanya Literasi Digital, hal ini dapat memberikan kesempatan belajar bagi siapapun dalam mempelajari berbagai hal melalui digital yang semakin meningkat dengan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Selain itu, Literasi Digital tidak hanya dalam menerima dan mengelola informasi secara digital, akan tetapi diperlukan juga untuk mengamankan data dengan memberikan data pribadi secara publik. Yang mana hal ini perlu diminimalisir untuk mencegah kejahatan yang memanfaatkan data pribadi.

Selain itu, Kemampuan-kemampuan tersebut dapat menjadi strategi ketika menerima berbagai informasi yang belum tahu akan kebenarannya dan kita dapat memahami dan menganalisa terlebih dahulu ketika terdapat informasi yang masuk. Adanya kemampuan literasi digital, hal ini dapat mencegah berbagai kejadian yang tidak diinginkan, seperti penipuan, informasi yang salah, dan masih banyak lagi. Yang mana hal tersebut dapat merugikan banyak masyarakat ketika terdapat informasi yang belum tau kebenarannya dan informasi tersebut dengan mudahnya dapat tersebar ke masyarakat yang lainnya. Oleh karena itu diperlukannya pencegahan untuk memutuskan rantai berbagai informasi hoax yang masuk. Dengan adanya kemampuan literasi digital sebelum menerima berbagai informasi yang masuk, secara tidak langsung kemampuan ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan inovatif terhadap diri sendiri dan berguna terhadap orang lain. Dikarenakan ketika kita menerima sebuah informasi, dan kita lakukan analisis terlebih dahulu, melakukan literasi dari berbagai literature, dan memastikan bahwa informasi tersebut adalah benar, hal ini dapat berguna terhadap diri sendiri untuk meningkatkan daya berfikir yang kritis dalam memecahkan sebuah permasalahan.

Dikarenakan Adanya kemajuan teknologi informasi di era globalisasi saat ini tidak hanya dapat memberikan dampak positif dikarenakan terbentuknya inovasi-inovasi baru yang muncul di sebuah negara. Akan tetapi, kemajuan teknologi ini juga dapat menjadi sebuah potensi dalam mengancam nilai dan jati diri masyarakat Indonesia. Adapun sebuah upaya sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk mengembalikan jati diri tersebut adalah dengan terus menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda sejak dini. Dikarenakan generasi muda merupakan kelompok masyarakat yang akan melanjutkan seluruh pembangunan bangsa di kemudian hari, yang mana apabila generasi muda tidak memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, hal ini akan dapat memberikan dampak buruk terhadap persatuan Indonesia di masa depan.

Dan upaya tersebut dapat diimplementasikan dengan penerapan Bela Negara dan meningkatkan wawasan  nusantara di tengah tingginya pengaruh inovasi teknologi di Indonesia. Dan upaya bela negara dapat diterapkan dengan adanya sikap, keinginan, dan tindakan warga negara yang dilakukan secara menyeluruh, teratur, terpadu, dan berkelanjutan dengan dilandaskan pada bentuk kecintaan terhadap tanah air, keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara, kesadaran berbangsa, dan terus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di setiap aktivitas yang dilakukan (Tim CBDC, Binus University, n.d), salah satunya adalah ketika masyarakat menggunakan kemampuan teknologi inovasi di era digital saat ini.

Selain itu, untuk mengatasi pudarnya nilai-nilai budaya yang tertanam dalam diri masyarakat, sebuah pembentukan kembali nilai-nilai budaya tersebut harus didasari dan didukung oleh pendidikan yang dapat diterapkan dan diimplementasikan ke dalam kehidupan masyarakat. Adapun pendidikan nilai-nilai budaya tersebut dapat dicapai melalui pendidikan moral, pendidikan nilai, pendidikan karakter, dan pendidikan kewarganegaraan untuk menjadi sebuah strategi dalam meningkatkan kembali kesadaran masyarakat Indonesia dalam memahami identitas nasionalnya dan dapat mempelajari keunggulan negara yang dimiliki, yakni kebudayaan tradisional yang harus senantiasa dilestarikan walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi kian meningkat setiap waktu (Prasetyo, 2017). 

Oleh karena itu, dalam melakukan Literasi Digital, kita tidak hanya menitikberatkan pada penggunaan teknologi dan digital yang tersedia, akan tetapi diperlukan untuk bermedia digital dengan baik dan bijak. Dikarenakan kemampuan Literasi Digital saat ini merupakan sebuah kemampuan yang krusial dalam menghadapi perkembangan teknologi yang kian meningkat. Akan tetapi, masuknya era Pandemi, hal ini mengakibatkan mayoritas Siswa di Indonesia, melakukan sekolah secara daring. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan, khususnya ditujukan kepada anak-anak yang perlu pendampingan dalam melakukan eksplorasi di media sosial untuk mneghindari risiko kejahatan di dunia maya. Dikarenakan walaupun teknologi dapat memudahkan masyarakat dalam menerima akses informasi dengan mudah, disisi lain, teknologi juga dapat memberikan dampak negatif yang mengiringinya (Jurnas.com, 2022) apabila masyarakat tidak memiliki kemampuan literasi digital yang baik untuk dapat menganalisis berita yang disampaikan dan mencegah masuknya informasi palsu yang diterima oleh masyarakat. Oleh karena itu, kemampuan literasi digital dapat menjadi kemampuan yang krusial untuk menciptakan kemampuan seseorang dalam menggunakan media, membentuk sebuah informasi, dan memanfaatkannya dengan bijak, cerdas dan cermat.

Dikarenakan dengan masuknya era globalisasi, hal ini mengakibatkan seluruh informasi dapat masuk secara instan dan dapat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Dan apabila masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk dapat menyaring terkait informasi-informasi apa saja yang kredibel dan dapat dipercaya, hal ini tidak hanya dapat memberikan dampak buruk terhadap masyarakat, aka tetapi, hal ini juga akan mengancam sektor pendidikan Indonesia dikarenakan sebuah aspek pendidikan akan berjalan dengan lancar apabila tiap-tiap individu dapat menggunakan teknologi dengan bijak dan menggunakan teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat seperti belajar dari jarak jauh, eksplorasi untuk mencari skil-skil baru, dan masyarakat juga dapat mendapatkan ilmu yang berasal dari teknologi digital. Selain itu, Adanya kemampuan literasi digital, hal ini dapat memudahkan peserta didik untuk melakukan saling berkomunikasi dan berkolaborasi satu sama lain melalui jarak jauh, yang mana tidak harus melakukan komunikasi secara tatap muka dalam berinteraksi. dengan adanya komunikasi melalui online, hal ini lebih dapat menjadi lebih efektif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline