Novel "Dilan, Dia adalah dilanku 1990" adalah sebuah novel karya Pidi Baiq yang terbit pada tahun 2014 dan terdiri atas 332 halaman. Novel "Dilan, Dia adalah Dilanku 1990" merupakan seri pertama dari rangkaian cerita Dilan dan Milea. Dengan genre "Romance", pengarang mengangkat tema percintaan. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta sepasang remaja di Bandung pada tahun 1990. Novel Dilan 1990 menceritakan kisah Dilan dan Milea melalui sudut pandang Milea.
Milea, Ibunya, adik, serta pembantunya harus ikut serta pindah ke Bandung karena ayahnya dipindah tugas ke Bandung pada tahun 1990. Mereka pun tinggal di sebuah rumah milik kakek Milea di Jalan Buah Batu Kota Bandung. Selama di Bandung, Milea mendapatkan banyak sahabat di sekolah barunya yang pada akhirnya akan menuntunnya menuju seorang pria bernama Dilan. Berikut adalah kutipan yang membuktikan tentang penjelasan tersebut tersebut:
"Sejak kecil, aku tinggal di Jakarta, yaitu di daerah kawasan Slipi. Tahun 1990, ayahku dipindah tugas ke Bandung, sehingga ibuku, aku, adik bungsuku, pembantuku, dan semua barang-barang di rumah pun pada ikut dipindah." (pdf/halaman 15)
Novel ini mengangkat tema percintaan. Percintaan tetaplah menjadi tema yang sangat menarik dari dulu sampai sekarang. Percintaan sepasang remaja masih menjadi daya tarik masyarakat dalam hal bacaan. Berikut kutipan novel berikut akan membuktikan tentang tema tersebut:
"Selain romantis, sekolah itu adalah tempat yang banyak menyimpan kenangan. Terutama menyangkut dengan seseorang yang aku cintai, yang pernah selalu mengisi hari hariku di masa lalu, yang malam ini kisahnya aku ceritakan kepadamu." (percintaan) (pdf/halaman 17)
Selain membahas tentang tema percintaan. Novel ini juga diiringi dengan perselisihan yang terjadi antara tokoh-tokoh dalam novel. Berikut ini adalah cuplikan novel yang menunjukan tentang adanya perselisihan diantara tokoh-tokoh dalam novel:
"Susi dan kawan-kawannya sudah mulai berdiri. Anhar berusaha menyingkirkan tanganku yang memegang kerah bajunya. Tetapi, cengkeramanku sungguh kuat. Kulihat mata Anhar mulai marah, dia mendorongku membuat aku nyaris jatuh, untung bisa kutahan dengan cara memegang kuat kerah bajunya."(perselisihan) (pdf/halaman 310)
Pengarang memiliki cara sendiri dalam mengemas tema menjadi kutipan kutipan yang menjadi sangat popular di masyarakat. Berikut ini adalah kutipan yang telah tersebar di masyarakat dan menjadi virus Dilan 1990:
"Sekarang kamu tidur. Jangan begadang. Dan jangan rindu."
"Kenapa?" kutanya
"Berat", jawab Dilan. "Kau gak akan kuat. Biar aku saja." (Dilan 1990)