Lihat ke Halaman Asli

Taman Sringanis, Taman Wisata Herbal dan Pengobatan Alami di Cipaku

Diperbarui: 4 Maret 2020   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa pengunjung yang terlihat di Taman Sringanis, Cipaku, Bogor Selatan, Minggu (23/02/2020). Ada pengunjung yang sekedar melihat tanaman obat, ada juga yang berkunjung untuk membeli jamu hasil racikan taman sringanis yang bisa dibeli di rumah jamu, taman sringanis. Dok Windy Nadianti Putri/KMN 55 SV IPB.

Cipaku, Bogor, Minggu (23/02/20) - Cipaku pagi itu diguyur gerimis, tetapi tidak menyurutkan niat para wisatawan untuk mengunjungi taman sringanis, bahkan sebelum Taman Sringanis buka pun sudah banyak mobil terparkir di depannya. 

Taman sringanis adalah taman tanaman herbal, berlokasi di Kampung Cimanengah, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilik Taman Sringanis adalah Ibu Endah Lasmadiwati yang berasal dari Solo dan Pak Putu Oka Sukanta yang berasal dari Bali. Taman Sringanis diambil dari nama Ketut Taman dan Ketut Sringanis, yang mana mereka adalah ibu dan tante dari Pak Putu Oka Sukanta.

Taman Sringanis dibangun pada tahun 1992 dan dibuka untuk publik 1998 sampai sekarang. Luas Taman Sringanis yaitu 1000 meter, didalamnya terdapat 504 macam tanaman obat. Tanaman yang ada di taman sringanis itu didapatkan Ibu Endah ketika beliau bepergian ke luar kota dan selalu membawa oleh-oleh berupa tanaman obat untuk ditanam di Taman Sringanis.

Menurut Pak Sapto, selaku akupunturis dan pemandu wisata di Taman Sringanis, pendirian taman ini bertujuan agar masyarakat sadar bahwa ada tanaman herbal yang bisa dijadikan obat, "Saat kita sakit sebenarnya jangan langsung ke apotik untuk membeli obat, tapi lihat di sekitar kita, Tuhan sudah menciptakan tanaman yang bisa kita gunakan untuk obat." ujar Sapto.

Pak Sapto juga menjelaskan bahwa merawat tanaman obat ternyata sama dengan merawat tanaman pada umumnya.

 "Merawat tanaman disini sama seperti merawat tanaman pada umumnya, cukup disiram, tetapi waktu penyiramannya tergantung kebutuhan tanaman itu. Ada yang disiram pada pagi hari, ada juga yang sore hari, karena ada beberapa tanaman yang jika disiram pada pagi hari dia akan layu, begitupun sebaliknya,"imbuh Sapto.

whatsapp-image-2020-03-03-at-21-28-03-1-5e5effeed541df73ea219bc2.jpeg

Beberapa fasilitas yang ada di taman sringanis, salah satu fasilitasnya yaitu klinik pijat, Minggu (23/02/2020). Selain itu, pengunjung juga bisa membeli tanaman obat yang ada di taman sringanis. Dok Windy Nadianti Putri/KMN 55 SV IPB.

Selain bisa melihat tanaman obat, disana juga ada fasilitas yang disediakan oleh Taman Sringanis, berupa klinik pijat, klinik akupuntur, klinik totok syaraf, rumah jamu, apotik dan tersedia berbagai macam jamu, mulai dari jamu siap minum, sachet dan tersedia jamu gratis bagi para pengunjung yang datang ke Taman Sringanis. Tidak perlu khawatir jamu yang disediakan di Taman Sringanis ini pahit, disana juga disediakan jamu yang rasanya manis, contohnya jamu beras kencur.

"Taman Sringanis ini selain tempatnya asri, kita juga bisa tahu informasi mengenai tanaman obat, bagaimana meracik jamu dan disini juga ada jamu yang rasanya manis cocok untuk saya yang memang tidak suka jamu yang rasanya pahit," cerita Afdil, salah satu pengunjung taman sringanis, Minggu (23/02/2020).

Bagi masyarakat yang berkeinginan untuk mendapatkan manfaat dan informasi seputar tanaman obat, bisa langsung mengunjungi Taman Sringanis. Selain bisa melihat taman yang asri, tetapi kita juga mendapatkan edukasi seputar tanaman obat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline