Lihat ke Halaman Asli

'Jelita Sejuba', Karya Perdana Drelin Amagra Pictures

Diperbarui: 7 April 2018   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

facebook.com/FilmJelitaSejuba

Kabupaten Natuna, yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau yakni kepulauan paling utara di selat Karimata. 

Pulau indah diperbatasan Vietnam dan Malaysia ini menjadi salah satu pulau milik Indonesia yang terkenal sebagai penghasil minyak dan gas.

"Saya jatuh cinta dengan Melayu di Natuna yang punya musik dan tari yang bergoyang melambai, itu sangat religius. Apalagi kulinernya saya suka sekali dengan masakan gurita pakai lada hitam dan bisa dimakan mentah yang saya tangkap saat pantai surutnya," Ujar Ray

Natuna kini menjadi destinasi utama dalam film garapan Ray Nayoan, film pertama yang mengangkat kisah keteguhan para istri tentara di Natuna. Yang juga menjadi karya perdana dari rumah produksi Drelin Amagra Pictures, film ini di produseri oleh Marlia Nurdiyanidan Krisnawati yang menjabat sebagai produser eksekutif sekaligus pemilik ide cerita. Bu Kris mengaku sangat tergerak melihat pergolakan batin istri-istri tentara.

"Dari sisi wanita bisa menjadi tokoh pantunan yang bisa di contoh, karena isi film ini mengceritakan perempuan yang kuat dan sabar,"ujar Krisnawati

Film berjudul 'Jelita Sejuba'yang menggambarkan pergualatan batin seorang perempuan Natuna bersama Sharifah (Putri Marino) di saat Jaka (Wafda Saufan Lubis) suaminya yang seorang prajurit harus berbakti kepada Negara yang dimana setiap perpisahan demi perpisahaan untuk bertugas bisa berarti untuk selamanya.

Selain Putri Marino dan Wafda Saufan, film juga turut dibintangi Nena Rosier, Yukio, Aldi Maldini, Yayu Unru, Abigail, Mutiara Sofya, dan aktor lokal Natuna bernama Harlan Kasman.

Budaya Natuna yang beragam pun menjadi nilai plus dalam film ini, "Di film ini kita mengakat baju khas Natuna, kebudayaan Natuna, tarian, bahasa, juga makanannya, semua bisa di lihat dalam film ini," jelas Krisnawati

Film Jelita Sejuba hampir 80% memakai bahasa Melayu, "Yang kami gunakan adalah bahasa Melayu Ranai yang dimengerti semua orang di Natuna. Film juga mencantumkan terjemahan bahasa Indonesia pada bagian-bagian yang sulit dimengerti," ungkap Ray

facebook.com/FilmJelitaSejuba

Film ini juga menampilkan alam Natuna yang menyegarkan mata, batu love di Kabupaten Natuna salah satunya. Batu itu namanya Sejuba dan konon katanya jika ada pasangan yang bisa foto di batu love itu akan menjadi pasangan yang langeng selamanya. Sedangkan Jelita merupakan nama panggilan untuk wanita-wanita natuna yang cantik dan polos.

"Film ini saya berikan bukan untuk ibu tentara saja tetapi untuk semua wanita di Indonesia dan saya berharap dengan film Jelita Sejuba bisa memperkenal pulau Natuna ke dunia luar supaya Natuna bisa lebih terkenal," tutur Krisnawati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline