Madinah Secara bahasa berarti "kota yang memancarkan cahaya". Madinah merupakan kota suci ke-2 sesudah Makkah Al-Mukarramah. Dulu, kawasan ini disebut Thayyibah ataupun Thabah serta Yastrib, perihal ini mengacu pada sabda Rasulullah SAW bahwa "Sesungguhnya Allah SWT menamakan negeri ini dengan Thabah" ( HR. Muslim).
Arti kata Thabah ataupun Thayyibah ialah "memiliki kebaikan". Disebut demikian karna kota ini bersih dari segala wujud kesyirikan serta tentu sesuatu yang bersih pasti baik. Kemudian, setelah Rasulullah SAW hijrah serta menetap di kota ini, maka kota ini disebut Madinatur Rasul (Kota Rasulullah SAW).
Rasulullah sendiri lahir di Makkah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Sesudah itu Rasulullah SAW hijrah ke Madinah Al-Munawarrah dan wafat serta dimakamkan disana, tepatnya disebelah timur Raudhah.
Baca Juga : Napak Tilas Kota Makkah Al-Mukarramah
Rasulullah SAW mengubah nama Yastrib jadi Madinah karna kata Yastrib itu secara bahasa berarti "celaan ataupun kebinasaan". Perihal ini tergambar dalam sebuah hadist dari Abu Musa bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Aku melihat dalam mimpiku bahwasannya aku berhijrah dari Makkah ke suatu tempat di planet bumi yang banyak ditumbuhi pepohonan kurma. Maka aku megira tempat itu merupakan al-Yamamah ataupun Hajar, dan ternyata negeri itu yaitu Yastrib" ( HR. Bukhari).
Travel Jannah Firdaus Family, Kota Madinah memiliki Keutamaan yang tiada duanya, karena tak akan pernah dimiliki oleh negeri manapun di muka bumi ini, yaitu jasad suci Rasulullah SAW yang disemayamkan di bumi yang mulia ini. Selain itu, Madinah memiliki sejumlah ke-istimewaan sebagaimana berikut :
Tanah Haram
Rasulullah SAW pernah bersabda yang kemudian dituturkan oleh Abdullah bin Zaid bin Ashim, "Sesungguhnya Nabi Ibrahim telah menjadikan Makkah sebagai Tanah Haram, dan ia mendoakan para penduduknya. Dan sesungguhnya aku telah menjadikan Madinah sebagai Tanah Haram seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim terhadap Kota Makkah. Dan aku pun mendoakan agar sha' dan mud-nya (istilah dalam timbangan) diberkahi 2 kali lipat dari doa Nabi Ibrahim untuk penduduk Makkah" (HR. Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan juga bahwasannya Anas bin Malik pernah mendengar bahwa Rasulullah SAW berdoa "Ya Allah, jadikanlah di Madinah ini 2 kali lipat keberkahan yang telah engkau jadikan di Madinah" (HR. Bukhari dan Muslim).
Kota yang sangat Dicintai Rasulullah SAW
Aisyah berkata, "Ketika kami masuk, Madinah adalah negeri tempat bersarangnya penyakit. Kemudian Rasulullah SAW berdoa, 'Ya Allah, berikanlah kecintaan kami kepada Madinah, sebagaimana Engkau telah memberikan kecintaan kepada Makkah atau bahkan lebih daripada itu. Dan bersihkanlah ia serta berkahilah kepada kami dalam makanan dan bekal-nya, dan gantilah wabah penyakitnya dengan Juhfah" (HR. Bukhari dan Muslim).
Kota Iman
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya iman akan Kembali (berkumpul) ke Madinah sebagaimana ular berkumpul di dalam lubang kediamannya" (HR. Syekhan, Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam hadis yang lain disebutkan, "Kota Madinah adalah qubbahnya Islam, rumahnya iman, tanah/bumi (untuk) hijrah, dan tempat (dikeluarkannya hukum) halal dan haram" (HR. Thabrani).