Lihat ke Halaman Asli

Jannah Firdaus: Mengenal Hijr Ismail dan Riwayat Hadis-Nya

Diperbarui: 25 September 2023   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.jannahfirdaustourtravel.co.id

Secara bahasa Hijr berasal dari kata benda yakni hijrun yang artinya kamar atau ruang. Jadi Hijr Ismail adalah area (hamparan ruang) terbuka di sebelah kanan bangunan Ka'bah, letaknya tepat berada di arah Rukun Syami. Hijr Ismail ini dilingkari tembok yang disebut dengan al-hathim, dan itulah sebabnya Hijr Ismail sering kali disebut juga dengan istilah al-Hathim karena memang lokasinya yang sama.

Ukuran al-Hathim sendiri memiliki panjang 21,57m, dengan ketinggian 1,32m, dan tebal 1,55m, sedangkan jarak antara 2 pintu masuk (jarak antara rukun iraqi dan rukun syami) ialah 8,77m, atau (dalam data lain) 11,94m. kemudian jarak dari dinding Ka'bah ke tembok Al-hathim (garis tengahnya) ialah 8,46m, dan 3 m darinya yang terdekat dengan bangunan Ka'bah, persisnya di bawah Mizan(Pancoran emas).

Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani menjelaskan, "Hijr Ismail ialah sebuah tembok yang terdapat di sebelah kanan (Utara) Ka'bah yang diagungkan. Tembok itu berbentuk setengah lingkaran ,di sisi Ka'bah yang dulunya oleh nabi Ibrahim al-Khalil di jadikan sebagai tempat berteduh (gubuk kecil/teras) untuk Siti Hajar dan Ismail dari pohon 'arak (batang pepohonan yang banyak rantingnya) sekaligus di dekat gubuk itu dulunya sebagai kandang kambing milik Ismail riwayat ini menunjukan bahwa sesungguhnya Al -hijr (Hijr Ismail) itu bukan bagian dari baitullah (Ka'bah) (fi Rihabil Baitul Haram:107)

Jannah Firdaus Family, awalnya , Hijr Ismail itu berbentuk lingkaran utuh, namun ketika kaum Quraisy melakukan renovasi bangunan ka'bah dan mereka kekurangan dana, lalu dilakukan pemotongan dinding sebelah Utara (kanan)Ka'bah sebanyak 3 m. Maka dari itu masuklah potongan yang 3 m itu ke dalam lingkaran al-Hathim, dan jadilah Hijr Ismail itu setengah lingkaran seperti yang kita liat saat ini.

Hal ini selaras  dengan hadis dari Ibnu Majah yang meriwayatkan dari Aisyah bahwa ia bertanya kepada Rasulullah Hijr Ismail. Rasulullah bersabda,
"Ia (Hijr Ismail) adalah bagian dari baitullah. "Aisyah bertanya "apa yang menghalangi mereka memasukannya kedalam baitullah ?" Rasulullah menjawab ,"mereka kekurangan dana, "Aisyah bertanya lagi, "lalu kenapa pintunya begitu tinggi sehingga memerlukan tangga untuk menaikinya?" Rasulullah menjawab, "itu adalah perbuatan kaummu agar dapat memasukkan dan menahan siapa-siapa yang mereka kehendaki. Dan andai kaummu tidak dekat dengan masa kekufuran, niscaya aku akan mempertimbangkannya. Perlukah aku mengubahnya, sehingga bagian yang kurang itu dapat aku masukan kedalamnya dan aku jadikan pintunya melekat dengan tanah?." (HR. Ibnu Majah)

Jannah Firdaus Family, terjadi perbedaan pendapat mengenai Hijr Ismail, yang mengatakan bahwa Hijr Ismail adalah bagian dari Ka'bah dan pendapat lain mengatakan Hijr Ismail bukan bagian dari ka'bah. Tidak salah pendapat yang mengatakan bahwa Hijr Ismail adalah bagian dari Ka'bah, yakni yang lebarnya 3 m Dari dinding  kanan ka'bah. Juga tidak salah yang berpendapat bahwa Hijr Ismail bukan bagian dari Ka'bah, yakni di luar yang 3 m itu.

Pendapat yang mengatakan bahwa Hijr Ismail itu bagian dari Ka'bah diperkuat oleh hadis rasulullah yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, "Dahulu aku ingin sekali masuk ke baitullah dan salat di dalamnya,lalu Rasulullah  menarik tanganku dan membawaku ke dalam Hijr, seraya bersabda, 'jika engkau ingin masuk Baitullah, makan salatlah di sini (Hijr) karena ini adalah bagian dari baitullah. Tetapi kaummu menguranginya di saat mereka membangun kembali ." (HR. An-nusa'i)

Aisyah juga berkata dalam riwayat lain,

"Aku ingin masuk ke dalam Ka'bah untuk salat di dalamnya lalu aku menarik Rasulullah dengan kedua tangganku ,kemudian Rasulullah memasukan aku ke dalam Hijr Ismail dan bersabda ,'salatlah di dalam Hijr Ismail jika memang engkau ingin Memasuki baitullah, akan tetapi kaummu telah melakukan kecerobohan ketika mereka membangun Ka'bah sehingga mereka mengeluarkannya dari baitullah (Ka'bah)". (HR.bukhari)

Kemudian Jabir meriwayatkan bahwa,

"Rasulullah melakukan tawaf di sekeliling Ka'bah dan menunaikan salat di dekat maqam Ibrahim, kemudian berwitir di Hijr Ismail, lalu mendatangi air zamzam dan meminumnya, serta mengguyur kepala dan wajahnya, selanjutnya Rasulullah menuju tempat yang sejajar dengan maqam dan menyertai Hijr, lalu beliau meratakan kerikil-kerikil dan menggelar rida'nya (sorban) lalu Rasulullah tidur. (HR.ibnu Jabir)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline