Lihat ke Halaman Asli

Renungan Menyambut Tahun 2013

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat Tahun 2012 berlalu, kenangan yang ada di tahun itu juga berlalu. Apakah benar di tahun 2013 kehidupan masyarakat akan menjadi jauh lebih baik? Dari tahun ke tahun pasti ada perubahan positif atau negatif. Dari hal tersebut, Menuju perubahan manakah kita?

Mari kita evaluasi bagaimana cara kita menyambut tahun baru. Dalam merayakan tahun baru kita sering lupa diri sehingga melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kesusilaan, adab, sopan santun, kehormatan, dan lain-lain.  Berbagai macam perayaan tahun baru seperti  joget, pentas musik yang identik dengan kerendahan moral, minuman-minuman keras dan obat-obat terlarang, pembauran antara lawan jenis yang merusak moral, sampai pada pesta hura-hura dengan pakaian minim, dan perzinaan, apakah kita mengingkari hal itu?

Apakah kita tidak ingat bahwa di tahun baru ini diluar sana masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian kita, tapi apa yang kita lakukan di malam pergantian tahun ini, kita hanya peduli dengan diri kita sendiri.


  • Saat saudara kita kesusahan, kita bersenang-senang.
  • Saat saudara kita kelaparan, kita serakah membeli dan membuang makanan dengan sia-sia.
  • Saat saudara kita butuh perhatian kita, kita malah hanya peduli dengan diri kita
  • Saat saudara kita butuh uang, kita malah  menghabiskan uang untuk hal yang tidak penting

Sekarang bayangkan jika kita ada di posisi mereka, bagaimana perasaan kita jika diperlakukan seperti itu. Bisa kita bayangkan sendiri apa yang akan terjadi, sekarang apa yang akan kita lakukan?


  • Apakah kita peduli dengan orang sekitar kita?
  • Bisakah kita membuat perubahan yang lebih baik pada tahun ini?
  • Dari mana kita akan memulainya?
  • Bagaimana kita menolong saudara-saudara kita yang kesusahan?


Berpikirlah, renungkanlah, mari kitaintrospeksi diri kita

Bagaimana kita bisa mengubah suatu dunia sebelum mengubah benua,Kita tidak bisa mengubah benua sebelum mengubah negara,

Kita tidak bisa mengubah negara sebelum mengubah kita,

Kita tidak bisa mengubah kota sebelum mengubah masyarakat,

Kita tidak bisa mengubah masyarakat sebelum mengubah keluarga,

Kita tidak bisa mengubah keluarga sebelum mengubah diri kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline