Lihat ke Halaman Asli

Windy Azizah

Mahasiswa

Jeritan Sebatang Perdu

Diperbarui: 23 Oktober 2022   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah aku 

Nikmatilah dan rasakan kehadiranku

Sentuhlah dan pahamilah aku

Akankah jeritanku ini mampu menembus rasa iba mu

Hembusan angin berusaha menenangkan

Tetesan air hujan berusaha meyakinkan 

Namun apa daya semua ini tanpa kepastian

Rangkaian dedaunanku yang indah mulai berguguran

Kemana saja langkah gerangan

Sampai aku yang berdiri di sini kau biarkan

Sampai aku yang di hadapanmu kau lupakan

Coba bayangkan esok nanti

Saat aku dan kawanku mulai matiKarena tak seorang pun yang peduli  

Mungkin sekarang kau masih bersuka ria

Tanpa salah tanpa dusta

Memanfaatkan secara paksa

Tanpa berfikir timbal baliknya

Aku hanya berpesan padamu

Perhatikanlah aku dan kawanku

Rawatlah aku dan sesamaku

Lestarikan aku dan kerabatku

Sebelum semuanya murka padamu

Sebelum semuanya bosan mengiringi kehidupanmu

 Sebelum semuanya terlambat

Mari melangkah sedikit lebih cepat

Aku yakin kau semua orang yang hebat 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline