Menjadi sosok wanita bukan lah penghalang bagi kita untuk dapat menjadi seorang pemimpin. Tidak ada batasan untuk seorang wanita agar dapat terus maju dan berkembang baik itu berkarier maupun tidak berkarier, hal tersebut merupakan pilihan tersendiri bagi setiap wanita. Sering kali banyak orang yang menyepelekan serta meragukan apakah sosok wanita dapat menjadi pemimpin yang konsisten, berintegritas, serta dapat menjalankan tugas mereka dengan baik?.
Sosok wanita kadang kala selalu dihadapi dua pilihan dalam hidupnya apakah mereka akan melanjutkan pendidikan serta berkarir atau mereka berhenti melanjutkan pendidikan dan karirnya untuk fokus berumah tangga. Akan tetapi apakah wanita tidak mampu untuk dapat mengambil dua pilihan tersebut? tentunya wanita mampu untuk mengambil dua pilihan tersebut. Pada masa kini banyak sekali wanita yang menjalankan pendidikan tinggi serta berkarir dan mencapai targetnya masing-masing, disamping berkurangnya tingkat diskriminasi di Indonesia hal tersebut juga berpengaruh terhadap wanita sebab mereka diberikan kesempatan untuk mengenyam bangku pendidikan setinggi mungkin, sehingga mereka memiliki bekal untuk dapat berkarir.
Nicke Widyawati merupakan salah satu contoh dimana wanita dapat menjadi seorang pemimpin dan tetap menjalankan kodratnya sebagai wanita dalam berumah tangga. Nicke Widyawati merupakan seorang Direktur Utama perusahaan BUMN PT Pertamina (Persero), beliau dinobatkan sebagai 50 Wanita paling berpengaruh di Dunia (Most Powerful Women International) urutan ke-16 versi Fortune tahun 2020. Beliau mampu mendapatkan apresiasi tersebut sebab beliau mampu menangani perusahaan untuk dapat mencapai target revenue tahunan dalam julah lebih dari US$ 54,6 Miliar dan 32.000 pekerja diseluruh dunia.
Untuk perempuan di Indonesia capailah apa yang ingin dikerjakan sebab tidak ada batasan, yang membatasi hanya diri kita sendiri. - Nicke Widyawati
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama di Pertamina beliau pernah menjadi Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN, dan Direktur Utama PT Mega Eltra serta Direktur Bisnis PT Rekayasa Industri. Tentunya pencapaian yang beliau dapatkan berasal dari kinerja, kemampuan, dan juga pengalaman yang ia miliki. Beliau juga memenuhi standar untuk menjadi seorang pemimpin dalam BUMN sebab ia juga lolos independent audit atas rekam jejak sebagai kandidat dan evaluasi yang dimilikinya.
Nicke Widyawati merupakan sosok wanita yang menginspirasi sebab kemampuannya mengendalikan perusahaan dalam masa pandemi patut diacungi jempol. Kontribusi yang beliau capai merupakan suatu tugas yang tidak mudah untuk dijalankan, demi menjaga kinerja perusahaan dilihat dari segi finansial dan operasionalnya dalam masa pandemi Covid-19 beliau responsif dalam menanggulangi pandemi yang terjadi saat ini sehingga beliau mengambil kebijakan strategisnya. Diantaranya yaitu beliau menjamin bahwa akan tetap menyediakan energi keseluruh penjuru negeri pada masa pandemi yang terjadi saat ini.
Beliau mampu untuk mempertahankan seluruh pekerjanya dimasa pandemi, sebab beliau memilih untuk terus beroperasi sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 agar tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal tersebut tentunya dapat membantu para pekerja agar mereka juga tidak merasakan dampak dari pandemi tersebut terutama kehilangan pekerjaan. Menurut Richard L.Daft (2018) dalam bukunya yang berjudul The Leadership Experience 7 Edition dijelaskan bahwa seorang pemimpin yang responsif mereka akan cenderung lebih peduli terhadap pelanggan, proses serta prosedur yang dimiliki oleh organisasi guna mencapai keberhasilan.
Kontribusinya atas penurunan impor dan juga menyediakan energi bersih pada program B30 untuk masyarakat juga merupakan suatu yang memiliki manfaat bagi masyarakat sebab beliau terus mengembangkan sumber daya lokal untuk dijadikan sumber energi. Untuk mengurangi import beliau juga melakukan coal gassification yang diubahnya menjadi DME untuk dapat digunakan guna mengganti LPG sehingga dapat mengurangi defisit neraca perdagangan nasional. Bukan hanya dalam bisnis saja beliau juga ikut berkontribusi untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi dampak yang terjadi atas pandemi Covid-19, beliau menggunakan aset perusahaan guna memberikan fasilitas bagi pasien untuk menjadi tempat isolasi mandiri, menyediakan alat kesehatan, serta kontribusi lainnya.