Lihat ke Halaman Asli

Windy srirahayu

HARUS SUKSES PASTI SUKSES

Kegiatan Mahasiswa KKN Universitas Negeri Medan di Desa Tanjung Pasir

Diperbarui: 1 September 2021   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Gambaran Umum Desa Tanjung Pasir

Wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara terdiri dari 8 Kecamatan salah satunya adalah Kecamatan Kualuh Selatan. Dan daerah ini tepatnya di desa Tanjung pasir terdapat Kerajaan Kualuh. Namun sekarang ini daerah bekas berdirinya kerajaan Kualuh Sudah tidak ada lagi hanya ada Sebuah Masjid yaitu Masjid raya Tanjung Pasir. Desa Tanjung Pasir terdiri dari 22 dusun dengan Jumlah penduduk yang berada di Desa Tanjung Pasir sebanyak 18.787 Jiwa dan mayoritas masyarakat desa Tanjung Pasir beragama Islam.

Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kualuh Selatan memiliki luas wilayah 804,60 Ha. Desa Tanjung Pasir berada di Kabupaten Labuhan batu utara yang memiliki pemukiman penduduk seluas 500 Ha, areal perkebunan 12 Ha, areal kuburan 10 Ha, luas areal perkarangan 260 Ha, 1 Ha luas untuk areal perkantoran dan luas untuk prasarana umum lainnya 21,60 Ha. Dengan ketinggian dari permukaan tanah adalah 25 M. Banyak sebagian dari masyarakat yang menggunakan lahan disekitar rumah untuk ditanami pohon kelapa sawit.

2. Potensi Desa

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap situasi desa tempat saya melakukan KKN, dapat saya simpulkan beberapa potensi yang terdapat di Desa Tanjung Pasir, yaitu:

  • Perkebunan Unggulan.

Berdasarkan hasil analisis yang saya lakukan, mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit, selain itu juga banyak masyarakat yang bermata pencaharian sebagai buruh tani dan buruh kebun. Dapat disimpulkan bahwa kelapa sawit merupakan komoditas utama di Desa Desa Tanjung Pasir. Namun sayangnya, sebagian besar pertanian maupun perkebunan belum dilakukan secara maksimal, khususnya pertanian maupun perkebunan milik rakyat. Seperti penggunaan bibit tanaman yang kurang bermutu, masih kurangnya perawatan baik pertanian maupun perkebunan, masih banyak gulma, pemupukan yang kurang maksimal. Sehingga hasil produksi menjadi kurang memuaskan, ukuran buah menjadi sedikit kecil, frekuensi buah juga tidak maksimal. Terjadinya masalah ini disebabkan oleh mahalnya biaya produksi kelapa sawit, serta harga benih berkualitas yang cukup melangit perbenihnya.

Walaupun demikian, tak dapat dipungkiri bahwa buah kelapa sawit masih menjadi primadona dan tonggak perekonomian di DesaDesa Tanjung Pasir. Hal ini dapat dilihat dengan banyak nya RAM (Pengepul atau pembeli buah kelapa sawit skala besar)  kelapa sawit yang ada di Desa Desa Tanjung Pasir. Selain itu juga Desa Desa Tanjung Pasir hanya jarak dari Desa Sukarame dengan pabrik kelapa sawit KIS hanya berjarak 20 km.

  • Lahan pertanian yang subur.

Desa Desa Tanjung Pasir merupakan daerah dataran rendah  dengan ketinggian dari permukaan air laut sekitar 25 -- 29  meter dengan suhu udara rata-rata 32C, serta tanah yang cukup subur. Sehingga lahan yang ada di Desa Desa Tanjung Pasir sangat cocok digunakan sebagai lahan pertanian. Seperti pertanian semangka, Ubi kayu, Cokelat, kangkung, kacang panjang, buah naga, dan lainnya. Namun beberapa tahun terakhir, terhitung mulai tahun 2010 banyak masyarakat yang mulai meninggalkan pertanian dan menggantinya dengan kelapa sawit, karena perawatan kelapa sawit tidak sebanyak pertanian sayur dan buah tersebut. Selain itu kelapa sawit pada masa itu juga sedang naik -- naiknya dengan harga jual yang tinggi.

Padahal  jika masyarakat memiliki ilmu yang cukup dalam berbudidaya buah dan sayur. Keuntungan yang didapat tidak kalah dengan buah kelapa sawit, namun kembali lagi kemasyarakat yang malas untuk mengerjakan kembali pertanian, lahan yang sudah hampir habis digunakan untuk kelapa sawit, serta pola pikir masyarakat yang susah menerima masukan hal -- hal yang baru. Menyebabkan pertanian buah dan sayur mulai dilupakan.

3.  Program Mahasiswa KKN Universitas Negeri Medan

  • Melakukan penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

Tanaman merupakan tumbuhan yang hidup dimana saja baik itu di lingkungan rumah, kebun, maupun hutan. Pada dasarnya, tanaman dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, sandang, dan juga sebagai obat. Dalam kehidupan masyarakat tanaman dimanfaatkan sebagai obat untuk pengobatan segala jenis penyakit. Pemanfaatan tanaman sebagai obat sejak dulu diminati oleh masyarakat desa, hal itu ditandai dengan banyaknya tempat pengobatan tradisional serta banyak beredar produk obat tradosional di tengah-tengah masyarakat, yang biasa disebut herbal. Herbal merupakan tumbuhan atau tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline