Lihat ke Halaman Asli

Windu wahyu widyantara

sang pembelajar

DSP Mandalika: Berawal Dari Pengorbanan Sang Putri Menjadi Destinasi Wisata Olahraga Kelas Dunia

Diperbarui: 18 November 2021   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber:nasional.tempo.co)

Pada tahun 2018, aku berkempatan menginjakkan kaki di The Mandalika, Kuta Lombok. Sebelum sampai tujuan, pemandu wisata menceritakan sebuah legenda seorang putri yang dipercayai menjadi nyale atau cacing laut warna-warni yang dapat kita temukan di pesisir pantai Mandalika pada festival Bau Nyale.

Cerita itu melekat difikiran, meskipun aku yakin itu hanya legenda yang dituturkan turun menurun di Masyarakat Lombok. Aku akan menceritakan legenda itu agar kita sama-sama mengenal lebih dekat sosok Sang Putri.

(sumber:pesonaindonesia.kompas.com)

Dahulu kala, berdirilah sebuah kerajaan yang sangat makmur, kerajaan ini dipimpin oleh Raja yang adil dan bijaksana. Sang Raja memiliki seorang putri yang bernama Mandalika. Putri Mandalika memiliki paras yang sangat cantik, tak hanya itu sang Putri juga memiliki sifat seperti ayahnya. Sehingga, seluruh rakyat sangat mencinta sang Raja dan Putri Mandalika. Bahkan karena paras cantiknya dan sifat tersebut banyak pemuda yang datang untuk melamar putri Mandalika.

Semakin hari jumlah pemuda yang datang sudah tak dapat dihitung, bahkan pemuda-pemuda ini rela untuk bertarung demi mendapatkan hati putri Mandalika. Tentu hal ini membuat sang Raja khawatir dan meminta Putri Mandalika untuk memutuskan pilihan. Namun, sang Raja tak mau memaksakan kehendaknya dan menyerahkan sepenuhnya kepada putri Mandalika.

Putri Mandalika memutuskan untuk bertapa, hingga akhirnya sang Putri menemukan pilihan yang tepat menurutnya. Setelah itu, sang Putri meminta kepada semua pemuda dan seluruh rakyat yang mencintainya untuk berkumpul sebelum terbit fajar di pantai Seger pada tanggal 20 bulan 10 penaggalan Sasak.

Hari itu pun tiba, semua telah berkumpul di Pantai Seger, begitu pula dengan sang Raja dan Putri Mandalika. Terlebih dahulu, sang putri mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir dan mengungkapkan rasa cintanya kepada Ayahanda dan seluruh rakyat yang datang. Setelah itu, sang Putri terjun dari atas Bukit. 

Semua yang hadir terkejut, dan mencoba mencari sang putri namun sayang sang Putri tak dapat ditemukan, dan tiba-tiba muncul nyale, sebuah binatang laut yang mirip seperti cacing laut dan warnanya indah. Sejak saat itu, seluruh rakyat meyakini bahwa nyale adalah jelmaan putri Mandalika dan setiap tanggal 20 bulan 10 penanggalan suku Sasak, atau sekitar bulan Februari - Maret diperingati Festival Bau Nyale di kawasan pantai Kuta, Pantai Seger, dan Pandai lainnya disekitar kecamatan pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa tenggara Barat.

Meskipun hanya legenda, nampaknya cerita Putri Mandalika telah membuat decak kagum dan menyimpan keunikannya sendiri, sehingga menjadikan kawasan Mandalika Menjadi Destinasi Super Prioritas Pariwisata Indonesia yang kita sebut dengan DSP Mandalika bersama 4 Destinasi Super Prioritas lainnya yaitu Borobudur, Labuan Bajo, Likupang, dan Danau Toba. tak hanya itu Mandalika juga menjadi kawasan Ekonomi Khusus (KEK) karena potensi alam yang indah dan ternyata menyimpan potensi wisata olahraga yang tak terbatas.

(sumber:kemenparekraf.go.id)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline