Lihat ke Halaman Asli

Angkringan “Kedaulatan Rakyat”

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Cerita dan Foto Oleh: PH. Angga Purenda

windudevina@gmail.com

[caption id="attachment_143674" align="alignnone" width="545" caption="Angkringan KR-terlihat suasana pada saat itu (26/10/2011), orang-orang mengantri untuk memesan minuman atau pun membayar makanan yang sudah diambilnya. Terletak tepat di depan Kantor SKH Kedaulatan Rakyat, angkringan ini memberikan warna baru dalam menikmati berbagai sajian."][/caption] Malam itu udara diluar begitu dingin hingga menusuk disela-sela tulang kami berdua. Padahal suasana saat itu tidak hujan dan kami berdua juga sudah memakai jaket yang melekat ditubuh, tapi masih saja kedinginan. Aku ingat betul, jika rabu malam itu (26/10/2011) menjadi malam terakhir kami berdua untuk dapat kuliner bersama, karena kakakku akan wisuda dan mencari pekerjaan di kota lain. Sehingga bisa dikatakan jika malam itu menjadi malamnya perpisahan dari kebiasaan kita berdua berburu kuliner.

Dengan motor kesayanganku, kami berdua berpacu membelah jalanan kota yogyakarta yang begitu ramai. Hingga akhirnya mengantarkan kami menuju di sebuah jalanan yang letaknya tak jauh dari pusat kota yaitu jalan mangkubumi. Sebuah jalanan yang terdapat deretan gerai pertokoan serta kantor-kantor instansi dengan bentuknya hampir menyerupai dengan malioboro. Diujung dari jalanan itu sekilas kita akan dapat melihat sebuah tugu yang menjadi icon dari kota yogyakarta sendiri.

Kemudian kami berdua menjatuhkan pilihan untuk menyicipi angkringan yang letaknya tepat didepan kantor koran lokal yaitu kedaulatan rakyat. Terlihat sebuah gerobak yang begitu lesu rasanya karena sudah lama untuk dipergunakan berjualan. Tepat diatas gerobak itu tersaji berbagai bungkus makanan serta bermacam-macam gorengan seperti tempe, bakwan dan tahu susur. Dengan mengambil piring yang terbuat dari plastik sebagai wadahnya, kami berdua bingung untuk memilih karena saking banyaknya makanan yang disajikan.

Ketika itu aku mengambil nasi bungkus sambel teri, nasi goreng, nasi usus goreng dengan ditemani gorengan tempe, bakwan, susis dan tela. Saat sedang sibuk-sibuknya memilih makanan ada seorang wanita disebelahku dan berucap “anak atma jaya ya...”, “oh...iya mbak” ungkapku kepadanya sembari kuberikan senyuman. Setelah ku ingat-ingat ternyata dia teman sekelasku pada salah satu matakuliah yang tidak begitu dekat.

Selesai memilih makanan, tidak ketinggalan pula kami memesan minum yaitu es teh dan teh hangat. Kemudian kami berdua mencari tempat untuk menikmati makanan yang kami ambil tadi. Sebenarnya ingin duduk tepat diselasar depan dari kantor koran kedaulatan rakyat tersebut dengan lampu yang khas. Tapi penuh, terpaksa kami mencari tempat yang lainnya hingga mengantarkan diatas trotoar dengan beralaskan tikar. Sambil menunggu pesanan minuman, kami berdua menyantap dengan lahap makanan yang ada di depan. Kemudian datanglah seorang pemuda sambil membawakan minuman pesanan kami berdua. “mas nama angkringannya disebut apa ya?” kataku, “angkringan depan KR mas!” ungkapnya dengan tegas. “loh gak ada namanya ta mas, angkringan pak sapa gitu...”, “ya itu mas bilangnya pada angkringan depan KR”celetuknya dengan meyakinkanku. “Ow gitu ta mas...makasih mas” balasku.

Malam itu kami benar-benar kekenyangan karena cukup banyak makanan yang dihabiskan. Tapi bukanmenjadi masalah besar karena kami memang menikmati di penghujung malam itu dengan kuliner bersama. Tak terasa rintikan air hujan pun mulai mengenai tubuh kami yang sekaligus mengisyaratkan untuk pulang. Tapi sebelum menuju parkiran kakakku ingin membeli minuman di angkringan KR tersebut yaitu “Es Susu Tape Ijo”. Karena dia penasaran dengan rasanya serta banyak orang yang memesannya. Aku pun tidak lupa untuk menyicipinya dan memang rasanya maknyus banget seperti kata pak bondan hehehe.

Bagi saya angkringan KR ini memiliki nuansa berbeda dalam menikmati berbagai sajian yang telah disediakan. Jika selama ini kita mengenal angkringan dengan lampu minyak teplokya sehingga terlihat remang-remang. Namun apa yang ditampilkan pada angkringan KR menawarkan sorotan lampu menguning yang berasal dari kantor KR sendiri sehingga terlihat terang benerang. Menu yang disajikan juga lebih bervariasi dan murah tentunya jika dibandingkan dengan angkringan lainnya.

Nah itulah sepenggal pengalaman kulinerku bersama kakakku di angkringan KR yang tak jauhdari tugu yogyakarta. So bagi teman-teman kompasiana yang diluar kota yogyakarta tidak salahnya mencoba angkringan yang berada di jalan mangkubumi ini. Nikmati wisata kuliner ini dengan cita rasa berbeda serta menjadi bagian dari budaya jawa yang mengakar. #Salam kompasiana

Dapatkan info lainnya hanya di Blue Flash:Flash in News

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline