Lihat ke Halaman Asli

Keadilan dan kata "Perempuan"

Diperbarui: 9 Mei 2021   15:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hasilgambardarishutterstok

Sudah lama saya merasa ragu-ragu untuk menulis sebuah judul Keadilan dan kata"Perempuan". Subjek yang sangat peka, terutama bagi perempuan dan itu bukan sesuatu yang baru. Cukup banyak kata-kata dan tinta ditumpahkan demi perdebatan feminism. Kini hal tersebut tidak lagi terjadi dan barangkali memang harus demikian, tetapi bagaimanapun juga hal itu masih dibicarakan karena banyak omong kosong besar yang diutarakan dan hanya sedikit sekali memberi penyelesaian, terhadap persoalan yang menerpa kaum perempuan.

Dimana-mana perempuan tetaplah " perempuan" sementara orang yang berpendidikan tinggi mengatakannya dengan sifat meremehkan "perempuan telah kehilangan jalannya,perempuan sudah tersesat". Justru saya bertanya-tanya apakah perempuan akan selalu ada atau diinginkan, ditempat apakah mereka didudukkan di dunia ini, dan menjadi apakah kaum perempuan?. "tota mulier in utero" ujar ssorang yang artinya "perempuan adalah rahim. Jika bicara tentang perempuan tentu  yang ahli dalam melakukan di bidang cita rasa.

Semua setuju dengan fakta bahwa perempuan benar-benar eksis dalam spesies manusia, di masa kini jumlah mereka malah lebih dari separuh penduduk bumi, meski demikian kita tahu bahwa feminitas sedang berada dalam bahaya, perempuan selalu dinasehati untuk berlaku sebagaimana perempuan,tetap perempuan dan menjadi perempuan.

Lantas kata "perempuan" tidak memiliki kandungan yang spesifik? Hal ini terus-menerus dipertanyakan oleh mereka yang memegang teguh filsafat pencerahan rasionalisme, bagi mereka perempuan tidak lebih sekedar makhluk manusia yang didesain sewenang-wenang oleh kata "perempuan".

Seorang pria tidak akan pernah berminat menulis atau mendefinisikan dalam situasi khusus yang berkenaan dengan manusia berjenis kelamin laki-laki, akan tetapi, jika saya ingin mendefiniskan diri saya sendiri, hal pertama yang harus aku katakana: "saya adalah seorang perempuan"(Simone de Beauvoir 1908-1986).

#Nantikanbagianselanjutnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline