Lihat ke Halaman Asli

Tan Malaka dan untuk Anak Muda

Diperbarui: 4 November 2020   11:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumpah pemuda sudah lama menjadi mitologi tentang peranan angkatan muda di negeri ini, puja-puji kadang kala terasa seremonial ditangan angkatan tua yang kerap memancing sebal, saat para anak muda bergerak digaris masa cemoohan makin lama semakin kencang tidak terkira, padahal pujian atau kemarahan dari yang muda sama-sama ekspresi kejujuran yang pasti berharga. Sekali lagi kita bercakap tentang mereka yang bergelora yang tak pernah habis-habisnya menyalahkan Indonesia.

Pada suatu ketika Tan Malaka pernah berkata, Idealismelah kemewahan terakhir seorang anak muda. Masa-masa rawan namun penuh keberanian dan pencarian coba-coba penuh resiko dikhidmati sembari bernyanyi, melawan segala cemas dengan solidaritas penuh nyali, dengan atau tanpa restu para orangtua, berderap maju sama-sama keberbagai penjuru yang belum teraba.

Bukankah kalkulasi matang hanya milik para bijaksana, terlalu banyak berpikir kadang bikin langkah tertunda, tiap kali Indonesia merapuh oleh para penguasa, orang muda niscaya datang memulihkan seperti semula. Menggemburkan lagi tanah-tanah kering yang lama tak dicangkul, menguburkannya lagi dengan api harapan yang mengepuh, dalam perjalanan berbahaya para pemuda Indonesia ditemukan, oleh anak muda pula Indonesia akan melesat tak terhentikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline