Lihat ke Halaman Asli

Windi Meilita

Freelance Content Writer

Cerita untuk Alira

Diperbarui: 27 Juni 2024   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi saudara (pexels.com)

"Bulek ceritain pengalaman KKN bulek lah" sergah Alira, saat aku lewat membawa segelas es degan yang harusnya bisa dinikmati sambil menonton drakor. Sudah dua hari ini Alira rewel minta diceritakan pengalaman masa KKN. Entah dari mana anak umur 7 tahun ini mengerti istilah KKN. 

"Mbak Lira tau KKN dari mana?" alias aku harus cari cara agar anak ini nggak menuntut diceritakan. Rasanya kurang pas jika mengenang hal baik saat cuaca terik. Apapun ceritanya, tetap kurang baik saat cuaca terik.

"Dari Kompasiana. Orang-orang pada nulis cerita KKN tau bulek. Ceritanya seru-seru. Bulek kan pernah KKN juga" katanya meyakinkan. 

Alira memang hobi baca. Dari 3 keponakan, cuman Alira yang punya hobi membaca. Aku juga tau ada event cerita KKN di Kompasiana, tapi nggak nyangka ternyata cerita-cerita itu jadi bahan bacaan si bocil, sampai bikin dia penasaran cerita buleknya sendiri.

Bukannya tidak mau berbagi cerita ke Alira, tapi anak ini sulit merasa puas. Kalau sudah dengerin cerita, dia bakal minta diceritain lagi, diceritain lagi sampai rasa penasarannya tuntas. Masalahnya, mood sedang tidak bersahabat. Apalagi di cuaca se terik ini. Sebagai satu-satunya keponakan yang sering diusir dari kamarku, harusnya Alira tau ini bukan waktu yang tepat. 

"Bulek ceritanya di kamar Lira aja. Kamar Lira kan ada AC nya. Nanti bulek boleh tidur siang di situ" katanya memberikan penawaran.

Lalu tiba-tiba kami sudah sampai di kamar Alira. 

***

Apa kesan terakhir yang tertinggal setelah KKN selesai? Sebenarnya ada banyak dan sangat berkesan, tapi satu yang paling hebat adalah selama di sana aku tidak pernah kelaparan. Bukan cuman aku, tapi kami tidak pernah kelaparan. 

Aku KKN di salah satu desa di Yogyakarta, yang lokasi tepatnya tidak bisa dijelaskan secara detail karena ini privasi. Tempatnya agak jauh di gunung, jalan yang lumayan curam dan jauh dari akses mana-mana. Saat pertama kali sampai lokasi, ada sedikit kekhawatiran tentang program kerja yang akan kami lakukan di sini. Medan jalan yang kurang bersahabat, rumah penduduk yang berjarak dan kami buta informasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline