Subang- Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi untuk bertukar pesan, tetapi telah berkembang menjadi jaringan sosial yang menciptakan kelompok atau komunitas. Di zaman media sosial, seseorang mampu berinteraksi dengan orang lain, bahkan dengan banyak orang, di waktu dan tempat yang berbeda. Sebenarnya media sosial dapat menjadi wadah yang membawa efek positif jika digunakan dengan bijaksana, namun sayangnya banyak remaja yang menyalahgunakannya, yang justru berdampak buruk bagi kesehatan mental mereka.
Media sosial juga memudahkan kita untuk memperkenalkan diri dan menyebarkan informasi. Salah satu pengaruh paling merugikan dari media sosial adalah dehumanisasi, di mana individu mulai memandang orang lain kurang berharga atau tidak manusiawi, yang dapat mempengaruhi hubungan di dunia nyata, terutama saat semua orang terhubung melalui media sosial. Selain itu, hal ini juga berpotensi menyebabkan depresi dan keraguan, yang dikenal sebagai sikap skeptis. Media sosial saat ini telah menjadi elemen penting yang memengaruhi kesehatan mental remaja. Aplikasi seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memudahkan interaksi, memperoleh informasi, dan berbagi konten. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental remaja. Apa saja sih dampak negatif dan positif media sosial terhadap kesehatan mental remaja? Berikut adalah penjelasannya.
Pengaruh negatif sosial media terhadap Kesehatan mental remaja
Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat memicu masalah kesehatan mental pada kalangan remaja. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal (ilmu hukum, 2024) menyatakan bahwa dengan adanya kebebasan berekspresi, orang cenderung menyampaikan pendapat yang negatif tanpa mempertimbangkan dampak yang akan dialami oleh penerima pesan. Pengguna yang melihat komentar tersebut mungkin merasa dibenci, yang pada gilirannya dapat menimbulkan rasa cemas. Komentar kasar yang berlebihan dari sejumlah pengguna kepada satu individu itu termasuk dalam kategori Cyberbullying. Remaja memiliki kemungkinan mengalami gangguan mental yang dapat berdampak buruk pada hidup mereka jika kesejahteraan mental mereka tidak dirawat dengan baik. Beberapa gejala yang bisa muncul pada psikosis meliputi perubahan sifat, sulit tidur, kehilangan semangat, fluktuasi berat badan, penarikan diri dari lingkungan sosial, serta kesulitan dalam belajar. Jika remaja menunjukkan gejala-gejala ini, mereka perlu mendapatkan bantuan yang tepat.
Selain itu, menurut (jurnal sahmiyya, putri 2024), fenomena pornografi dan tindakan yang bersifat erotis dapat semakin meningkat akibat beberapa faktor, termasuk unsur yang berkaitan langsung, seperti cara berpakaian yang tidak memadai dan kemajuan media massa serta elektronik, terutama yang berkaitan dengan perkembangan internet yang mengandung unsur pornografi. Media pornografi sering menjadi pemicu terjadinya tindakan pemerkosaan, kehamilan yang tidak diinginkan, pelecehan terhadap anak-anak, dan kekerasan seksual (Robert & Brown, 2004). Untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif tersebut, pengawasan dan batasan dari orang tua terhadap penggunaan teknologi internet oleh anak-anak sangatlah penting.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kesehatan mental khususnya pada remaja
faktor genetik, pengalaman traumatis di masa lalu, menjadi sasaran kekerasan, kesulitan dalam bersosialisasi, komponen sifat rendah diri, dan perlakuan tidak baik dalam lingkungan sosial maupun keluarga. Penggunaan platform media sosial bisa berdampak pada kesehatan mental penggunanya, termasuk risiko mengalami depresi dan gangguan emosional. Depresi yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai depression adalah perubahan emosi yang berlangsung secara terus menerus dan dapat menghilangkan ketertarikan terhadap berbagai aktivitas yang sebelumnya disukai. Menurut Aaron T. Beck, seorang pakar psikologi kognitif, telah mengemukakan teori tentang depresi kognitif. Ia berpendapat bahwa depresi timbul akibat pola pikir negatif yang berulang, yaitu cara pandang pesimis terhadap diri sendiri, lingkungan, dan masa depan. Beck menyebut konsep ini sebagai "Triad Kognitif," yang mencakup penilaian negatif terhadap diri, keadaan sekitar, dan masa depan, yang dapat memperburuk kondisi depresi.
Pencegahan timbulnya pengaruh negatif media sosial terhadap Kesehatan mental remaja
1.Menetapkan Batasan penggunaan media sosial
Menetapkan waktu yang sesuai untuk akses media sosial, contohnya tidak lebih dari satu hingga dua jam setiap hari, bertujuan untuk menghindari ketergantungan.