Lihat ke Halaman Asli

Praktik Eksperimen Massa Benda Berbantuan Loose Part di SD

Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Windiana Khoirun Nisya, Muhammad Nofan Zulfahmi

Percobaan massa merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk memahami dan mengukur karakteristik massa suatu benda. Dalam konteks ini, massa diukur sebagai besaran dasar dalam Sistem Satuan Internasional (SI), yang nilainya dinyatakan dalam kilogram (kg). Percobaan ini melibatkan penggunaan alat ukur seperti timbangan untuk mengubah massa suatu benda menjadi satuan yang lebih akurat. Selain itu, percobaan massa juga dapat melibatkan studi tentang variasi massa dalam berbagai kondisi, seperti perubahan kerapatan larutan atau perbandingan massa antara berbagai benda. Percobaan massa memberikan wawasan yang mendalam tentang sifat intrinsik suatu benda dan bagaimana benda tersebut bereaksi terhadap gaya eksternal, seperti gravitasi. Dengan kata lain, percobaan massa merupakan upaya untuk memahami dan mengukur sifat massa suatu benda melalui penggunaan alat ukur dan metode ilmiah yang sistematis.
Teori Konstruktivisme merupakan suatu pendekatan pendidikan yang menekankan bahwa pengetahuan dikonstruksi oleh individu melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. Konstruktivisme merupakan teori pendidikan yang menekankan peran aktif siswa dalam menciptakan pengetahuan dan pemahamannya sendiri. Teori ini menekankan bahwa belajar bukan sekedar menerima informasi dari sumber luar, tetapi juga mencakup bagaimana siswa berpartisipasi aktif dalam menciptakan pengetahuannya sendiri. Teori ini beranggapan bahwa pengetahuan harus dibangun atas dasar pengalaman anak sendiri dan tidak dapat dikirim dari guru ke siswa secara langsung. (Nurhayati et al., 2024)
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, proses pembelajaran harus dilakukan secara interaktif dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan penggunaan media Loose Parts yang memungkinkan anak untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Loose parts merupakan bahan yang mudah diperoleh dari lingkungan dan dapat dieksplorasi untuk dijadikan apa pun, dibentuk sesuai keinginan anak agar anak dapat mengembangkan daya cipta, kognitif, sosial dan emosionalnya (Sumarseh & Eliza, 2022). Media loose parts memberikan stimulasi bagi perkembangan pola berpikir anak yang berbeda dan unik pada anak, dimana loose parts tidak memiliki aturan mengikat dalam penggunaannya, kemungkinannya tidak terbatas dan anak dapat terus bereksplorasi. Bahan yang mudah ditemukan dan dapat menstimulasi perkembangan siswa dengan cara melatih berbagai potensi berpikir anak. Selain itu, loose part ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri apa yang mereka inginkan dengan menggunakan loose part ini. (Ridwan et al., 2022)
Menurut (Imamah, 2020) ada beberapa jenis bahan lepas yang bisa dipakai sebagai bahan pembelajaran siswa: (1) Bahan alam; (2) Plastik; (3) logam; (4) pemanfaatab kayu dan bambu bekas; (5) Kaca dan keramik; (6) Benang dan Kain; (7) Kemasan sebelumnya. Bahan-bahan tersebut dapat dijadikan media lepas untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada siswa. Untuk menggerakkan seseorang dari bagian yang lepas dalam suatu permainan, jari dan tangan harus bekerja sama.
Manfaat dari loose part ialah: 1) anak dapat meningkatkan permainan kreatif dan imajinatifnya, 2) anak meningkatkan situasi kooperatif dan bersosialisasi, 3) siswa  menjadi lebih aktif secara fisik, 4) mendorong ketrampilan komunikasi dan negosiasi, teruntuk dilakukan di luar ruangan. Dengan demikian, penggunaan media yang bersifat parsial longgar akan memungkinkan anak dapat memadukan kerja mata, tangan, dan kaki serta kerja pikiran secara bersamaan. Jika anak melakukannya secara rutin, maka akan membuat mereka lebih tajam dalam berpikir dan melatih otot-ototnya. Hal ini akan membantu anak usia dini karena aspek perkembangannya sangat memerlukan stimulasi dan media yang tepat, terutama mengenai motorik halusnya. (Damayanti et al., 2020)
Kesimpulan
Percobaan massa adalah kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk memahami dan mengukur karakteristik massa suatu benda dengan menggunakan alat ukur yang akurat, memberikan wawasan tentang sifat intrinsik benda serta bagaimana benda tersebut berinteraksi dengan gaya eksternal. Sementara itu, teori konstruktivisme dalam pendidikan menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Dalam konteks ini, penggunaan media Loose Parts mendukung pendekatan konstruktivisme dengan memungkinkan anak untuk berpartisipasi aktif, mengeksplorasi, dan mengembangkan kreativitas, kognitif, serta keterampilan sosial-emosional mereka. Media ini, terbuat dari bahan alami dan sederhana, mendorong permainan kreatif, kemampuan motorik halus, serta komunikasi dan kolaborasi antar anak, yang berkontribusi pada perkembangan optimal mereka.

Referensi
Damayanti, A., Rachmatunnisa, S., & Rahmawati, L. (2020). Peningkatan Kreativitas Berkarya Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Steam Dengan Media Loose Parts. Jurnal Buah Hati, 7(2), 74.
Imamah. (2020). Penggunaan Loose Parts dalam pembelajaran dengan Muatan STEAM. Pendidikan Non Formal, 21(2), 19--20.
Nurhayati, S., Haluti, F., Nurteti, L., Pilendia, D., Haryono, P., Hiremawati, A. D., Afrizawati, Nurmiati, Saidah, E. M., Bariah, S., Indiati, I., Sembiring, D. A. K., Herlina, N. H., & Sulaiman. (2024). Buku Ajar Teori Belajar Dan Pembelajaran. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Ridwan, A., Nurul, N. A., & Faniati, F. (2022). Analisis Penggunaan Media Loose Part untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun. Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 5(02), 105--118. https://doi.org/10.46963/mash.v5i02.562
Sumarseh, & Eliza, D. S. (2022). Penerapan media pembelajaran berbahan loose part in goor untuk membangun merdeka belajar anak usia dini. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, 5(1), 65--75.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline