Lihat ke Halaman Asli

Diana Wardani

Sederhana

Dear, Seraut Wajah dalam Sebuah Monolog

Diperbarui: 4 Februari 2021   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seraut wajah, paras bercahaya itu akan selalu kupuja

Sebab ia tak pernah satu kali pun berkata akan meninggalkanku

Senyumnya pun selalu membayangiku, tak peduli musim, tak peduli usia

Semua terekam semesta raya pada sebagiannya sukma, atma, dan rohku

Seabadi cahaya, semurni Cinta Ilahi

Ia akan selalu ada pada tiap sudut pandanganku, bahkan saat mata ini terpejam 

Serupa rembulan yang tampak selalu mengikuti kemana pun aku pergi

Duh Gusti, sepenting apakah seraut wajah itu bagiku?


Semua hanya milikMu, bahkan wajahku pun milikMu; segalanya milikMu!


Tanpa debat, tanpa tanya, seisi jagat raya ini memang milikMu; mutlak

Mungkin semesta tersenyum saat batinku mengenali seraut wajah itu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline