Seraut wajah, paras bercahaya itu akan selalu kupuja
Sebab ia tak pernah satu kali pun berkata akan meninggalkanku
Senyumnya pun selalu membayangiku, tak peduli musim, tak peduli usia
Semua terekam semesta raya pada sebagiannya sukma, atma, dan rohku
Seabadi cahaya, semurni Cinta Ilahi
Ia akan selalu ada pada tiap sudut pandanganku, bahkan saat mata ini terpejam
Serupa rembulan yang tampak selalu mengikuti kemana pun aku pergi
Duh Gusti, sepenting apakah seraut wajah itu bagiku?
Semua hanya milikMu, bahkan wajahku pun milikMu; segalanya milikMu!
Tanpa debat, tanpa tanya, seisi jagat raya ini memang milikMu; mutlak
Mungkin semesta tersenyum saat batinku mengenali seraut wajah itu