Infodemic atau epidemic informasi saat ini ramai memberitakan COVID-19 melalui media sosial. Masyarakat dapat menyaksikan berita melalui media sosial, namun berita yang disampaikan media sosial tidak selalu akurat. Lansia sangat rentan terhadap era digital seperti ini, apalagi di Cina perkembangan media sosialnya dari tahap utama pada tahun 2004 mengalami pengembangan dari platform tradisional menjadi digital. Saat ini banyak sekali aplikasi atau platform yang sedang berkembang pesat di Cina , seperti : Tik-Tok, WeChat, Mikroprosesor dan sebagainya.
Platform tersebut membuat ketergantungan orang pada media baru, namun lansia sulit beradaptasi karena tidak bisa mengoperasikan smartphone. Media yang bisa digunakan lansia untuk mencari atau mendapat informasi adalah televis, hal ini diperoleh melalui kuisioner, naun lansia mengandalkan keluarga atau temannya yang bisa menggunakan smartphone untuk mengakses media lainnya supaya tidak ketinggalan berita.
Virus demografi seperti usia,tingkat pendidikan,dan tempat tinggal yang dimiliki sangat mempengaruhi penggunaan media pada lansia. Semakin muda berarti semakin terpelajar, semakin sering media digunakan semakin tinggi juga persepsi tingkat lansia. Media sosial mengambil peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Dan sebagai masyarakat yang baik adakalanya harus berhati-hati dalam menerima berita melalui media masa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H