Lihat ke Halaman Asli

Winda Vidyana

Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung

Peningkatan Kualitas Tidur dengan Rempah Jahe

Diperbarui: 3 Mei 2021   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi semua makhluk hidup. Setelah lelah beraktivitas seharian, tubuh memerlukan waktu yang cukup untuk beristirahat yakni dengan tidur. Harapannya setelah terbangun dari tidur, tubuh menjadi lebih segar dan kembali bersemangat untuk beraktivitas kembali keesokan harinya. Pada umumnya orang dewasa memerlukan waktu 6 hingga 8 jam untuk tidur di malam hari. Namun ternyata, masih banyak orang yang mengalami kesulitas tidur atau biasa disebut dengan insomnia. Masyarakat yang mengalami insomnia biasanya mengalami kesulitan untuk memulai tidur, kesulitan mempertahankan tidur dan bangun tidur terlalu pagi. Insomnia terbagi menjadi beberapa jenis yaitu insomnia primer, kronik dan isiopatik. 

Orang yang mengalami gejala seperti kesulitan untuk memulai tidur, mempertahankan tidur, dan merasa tidak segar setelah bangun tidur berarti sedang mengalami insomnia primer. Insomnia primer ini umum terjadi di masyarakat. Sedangkan, orang yang mengalami insomnia kronik biasanya terjadi akibat kebiasaan perilaku maladaptif yang dapat menimbulkan kecemasan seperti marah-marah, menyakiti diri sendiri, menggunakan obat terlarang atau bahkan menarik diri dari lingkup sosial atau ansos. Sedangkan insomnia idiopatik merupakan insomnia yang telah terjadi sejak lahir dan terjadi seumur hidup.

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang terkena insomnia atau kesulitan tidur, yakni faktor psikologis, psikiatri, sakit fisik, lingkungan, gaya hidup dan kebanyakan tidur siang. Pada era global ini, salah satu faktor terbanyak penyebab insomnia disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang memiliki gaya hidup untuk terus sibuk bekerja ataupun melakukan berbagai aktivitas tanpa istirahat panjang. Orang-orang yang mengalami kesulitan tidur tersebut akan mengalami jam tidur yang tidak normal sehingga dapat mempengaruhi aktivitas di keesokan harinya. Kekurangan tidur akibat insomnia di malam hari dapat menyebabkan stress. Selain itu, kekurangan waktu tidur juga akan mempengaruhi kesehatan yang dapat meningkatkan berbagai macam resiko penyakit generatif seperti jantung, hipertensi, stress bahkan depresi. 

Pada umumnya, orang yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia akan lebih mudah lelah ketika beraktivitas, selain itu, akan terjadi ketidakstabilan emosi yang akan mengganggu pekerjaannya dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan hal tersebut, insomnia atau kesulitan tidur ternyata dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat karena mengakibatkan dampak yang merugikan, mulai dari dampak sosial hingga ekonomi. 

Seseorang yang terkena insomnia biasanya akan mengalami penurunan produktivitas karena terjadi penurunan kinerja, konsentrasi, masalah kejiwaan, obesitas dan penurunan system imun tubuh sehingga lebih mudah terserang penyakit. Sehingga orang yang mengalami insomnia perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk pengobatan yang disebabkan oleh insomnia.

Apakah ada yang pernah mengalami kesulitan tidur juga di malam hari? Apakah gejala yang ditimbulkan serupa? Jika iya, apakah pernah terlintas untuk menggunakan obat tidur?

Beberapa orang yang mengalami kesulitan tidur akut atau insomnia yang telah parah mungkin akan memilih jalan cepat untuk menggunakan obat tidur yang beredar di pasaran. Tetapi, kebanyakan obat tidur dapat mengakibatkan efek samping yang cukup membahayakan seperti depresi pernafasan, penurunan tekanan darah, mual dan lainnya. Oleh sebab itu, sebaiknya orang-orang yang mengalami kesulitan tidur perlu mencoba minuman herbal dari rempah-rempah sebagai alternatif penggunaan obat tidur agar dapat meminimalisir atau bahkan mencegah efek samping yang mungkin ditimbulkan. 

Jahe merupakan jenis rempah rimpang yang mengandung minyak atsiri. Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe terdiri atas senyawa-senyawa kimia seperti zingiberal, seskuiterpen dan felandren. Kandungan inilah yang berperan dalam memberikan aroma khas pada jahe sehingga membuat tubuh menjadi lebih rileks karena dapat menstimulus fungsi sirkuit otak pada hipotalamus yang berperan untuk mengatur rasa takut, cemas dan emosi. Jahe terdiri atas berbagai macam jenis seperti jahe gajah, jahe emprit dan jahe merah. 

Semua jenis jahe mengandung minyak atsiri namun dengan jumlah yang berbeda-beda. Jahe gajah mengandung minyak atsiri sebanyak 0,82% hingga 1,66%, jahe emprit mengandung minyak atsiri sebanyak 1,5% hingga 3,5% sedangkan jahe merah mengandung minyak atsiri sebanyak 2,58% hingga 3,09% dengan rasa paling pedas dan kandungan minyak atsiri terbanyak dari jenis lainnya. Namun, semakin tua umur jahe kandungan minyak atsirinya semakin menurun. Sehingga, dapat diketahui bahwa semua jenis jahe dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat aromaterapi ataupun sebagai seduhan untuk mengobati kesulitan tidur ataupun insomnia karena mengandung komponen minyak atsiri dalam jumlah yang berbeda-beda.

Segelas minuman herbal jahe mengandung senyawa zingiberene dan zingiberol yang mampu memberikan kesan hangat bagi tubuh juga mampu mengatasi masalah susah tidur atau insomnia. Kemampuan menghangatkan dari jahe dapat menginduksi tidur dengan merangsang perasaan lepas dan rileks. Cara pembuatannya pun cukup mudah, hanya memerlukan segelas air panas dan 1 ruas jahe yang telah dibersihkan dan dirajang atau di geprek. Jahe yang akan diseduh sebaiknya dirajang dibandingkan di geprek karena kandungan minyak atsiri yang dihasilkan akan lebih banyak. 

Namun, jika hal tersebut masih terasa sulit dapat juga menggunakan bubuk jahe instan yang telah siap seduh dan banyak dijual dipasaran sehingga mudah ditemukan. Selain diseduh menjadi minuman, rempah jahe juga dapat digunakan sebagai aromaterapi untuk membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Aromaterapi dapat mencegah insomnisa, cemas atau restless leg syndrome dan gatal di malam hari sehingga terjadi peningkatan kualitas tidur. Penggunaan aromaterapi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara seperti mandi berendam dalam air hangat yang sudah diberi aromaterapi, sebagai inhalasi dengan cara dihirup, disemprotkan dalam ruangan, ataupun ditambahkan ke dalam pembuatan lilin aromaterapi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline