Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswi KKN UNEJ Tingkatkan Kemampuan Belajar Siswa Selama Pandemi Covid di Desa Sidodadi

Diperbarui: 4 September 2021   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 sangat meresahkan masyarakat. Dampak negatif yang muncul akibat dari ulah penyebaran virus Covid-19 menyebabkan kehidupan dan penghidupan masyarakat terganggu. Salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang terjerat dampak pandemi ini adalah pendidikan. Aktifitas pembelajaran jarak jauh atau daring menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia guna mencegah kasus penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini belum usai. 

Sistem pembelajaran daring ini diterapkan untuk berbagai tingkat jenjang pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember dilakukan secara mandiri lagi dengan program KKN Back to Village III (https://unej.ac.id/). Melalui program ini, mahasiswi Universitas Jember yang bernama Winda Septi Wulandari sebagai salah satu peserta KKN BTV III dari kelompok 80 dengan di dampingi Bapak Bayu Taruna Widjaja Putra, S. TP., M.Eng., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Lapang (DPL) memilih tematik program literasi desa pada masa Pandemi Covid-19. Kegiatan pengabdian tersebut dilaksanakan di Desa Sidodadi, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. 

Desa Sidodadi merupakan desa yang terletak di bagian selatan Kabupaten Jember dengan jarak sekitar 30 km dari kota Jember dan memiliki luas wilayah seluruhnya 2.645,377 Ha. Potensi yang dimiliki Desa Sidodadi pada bidang pendidikan yaitu terdapat banyak instansi pendidikan mulai dari sekolah negeri maupun yayasan. 

"Jadi seperti yang kita ketahui, bahwa di Desa Sidodadi ini memiliki banyak sekali sekolahan atau lembaga pendidikan baik berbasis negeri, yayasan, taman pendidikan Al-Qur'an dan lain sebagainya, sehingga dengan potensi ini orang tua tidak perlu bingung dan khawatir untuk menyekolahkan anaknya, karena dapat memilih sekolahan yang terdekat dengan rumah mereka." Ujar bapak Wakhidi selaku sekretaris desa saat ditemui di Balaidesa Desa Sidodadi, Rabu (11/08/2021).

Selama sistem pembelajaran daring diterapkan, banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh siswa di Desa Sidodadi sehingga pelaksanaannya di nilai masih belum terealisasi secara optimal. Berdasarkan hasil identifikasi masalah kepada sasaran yang merupakan salah satu siswa SMA di Desa Sidodadi, pelaksanaan sistem pembelajaran daring dianggap sebagai beban tersendiri dalam proses belajar. 

"Saya merasa selama pembelajaran daring sangat sulit untuk paham mengenai materinya, guru saya hanya memberi penjelasan materi lewat youtube dan group whatsapp setelah itu memberi tugas yang banyak sekali." Ungkap siswa sasaran Vera Susilowati saat ditemui di rumahnya, Desa Sidodadi, Jum'at (13/08/2021).

Pemberian tugas sekolah yang berlebihan dengan penjelasan materi yang sangat kurang menyebabkan siswa menjadi lebih sulit memahami pelajaran sehingga kemampuan belajarnya pun menurun. Selain itu, sasaran juga mengungkapkan kurangnya konsentrasi belajar akibat dari gangguan sosial media dan game, serta tidak adanya pendampingan orang tua saat proses belajar membuatnya tidak semangat belajar dan merasa bosan. 

Permasalahan proses belajar yang dihadapi oleh sasaran bahkan mungkin seluruh siswa di Desa Sidodadi, perlu adanya tindakan agar siswa segera mendapatkan pendidikan secara layak dan utuh. Melalui program KKN Back to Village III ini, Winda Septi Wulandari melakukan kegiatan pendampingan dan pelatihan dalam upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa di masa Pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut terdiri dari beberapa tahapan program kerja. Tahap ke-1, melakukan identifikasi mengenai potensi desa dan observasi permasalahan yang di hadapi sasaran selama pembelajaran daring. Tahap ke-2, melakukan kegiatan sosialisasi tentang sistem pembelajaran daring dan media belajar di masa Pandemi Covid-19, serta sosialiasi tentang penggunaan teknik belajar mind mapping dalam upaya mengasah keterampilan siswa. Tahap ke-3, melaksanakan kegiatan edukasi pengoperasian aplikasi pembelajaran dan belajar sambil berkarya dengan membuat mind mapping. Tahap terakhir atau ke-4 yaitu melakukan evaluasi.

Program tersebut bertujuan untuk memperkuat kemampuan belajar siswa selama proses belajar daring dan membantu mempermudah  siswa untuk mendalami materi secara menyeluruh dengan menggunakan metode belajar mind mapping. Selain itu juga dapat membantu orang tua siswa dalam pendampingan belajar. Dengan dilaksanakannya program kerja tersebut, Winda Septi Wulandari mengharapkan dapat mengubah suasana belajar daring menjadi lebih menyenangkan, sehingga siswa di Desa Sidodadi menjadi lebih aktif, terampil, dan semangat belajar. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline